Dalam suatu proses pembelajaran, perlu dibangun komunikasi antara guru dan siswa. Lancarnya komunikasi antarara guru dan siswa turut menentukan tercapainya tujuan pembelajaran Jika komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa efektif, maka pembelajaran akan efektif. Sebaliknya, jika komunikasi kedua belah pihak ini terhambat, maka akan menghambat pula pencapaian tujuan pembelajaran. Yang dimaksud komunikasi efektif antara guru dan siswa, yaitu apabila antara kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut memiliki pemahaman yang sama terhadap suatu hal. Begitu pentingnya peran komunikasi dalam pembelajaran karena komunikasi merupakan pesan dalam hal ini materi pelajara yang disampaikan dari guru lepada siswa. Materi pelajaran dapat dipahami dan menimbulkan umpan balik yang positif dari siswa, memang tergantung kepada apakah guru terampil berkomunikasi atau tidak. Kenapa semua tergantung kepada guru? Ya, karena dalam pembelajaran, gurulah yang memegang kendali, maka guru pula yang bertanggung jawab untuk memastikan komunikasi berjalan lancar dan efektif.

Dalam hal komunikasi antara guru dan siswa dikenal 3 pola, yaitu:

1. Pola komunikasi satu arah

Dalam proses pembelajaran, pola komunikasi satu arah maksudnya apabila guru berperan sebagai penyampai pesan (materi pelajaran) sedangkan siswa hanya menerima pesan yang disampaikan tanpa ada peran aktif dari siswa. Apa pun yang disampaikan guru sebagai komunikator diterima oleh siswa sebagai komunikan tanpa adanya umpan balik.

Menurut pembelajaran yang ideal, siswa tidak bertindak sebagai objek yang hanya menerima apapun yang disampaikan oleh guru tanpa ada partisipasi aktif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Siswa dan guru hendaknya berkolaborasi dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pola komunikasi satu arah hendaknya dihindari.

2. Pola Komunikasi dua arah

Pola komunikasi jenis ini dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan umpan balik terhadap pesan yang disampaikan guru. Dalam hal ini siswa terlibat aktif dalam kegiatan komunikasi bisa dalam bentuk mengajukan pertanyaan, memberikan komentar, atau bahkan memberi masukan atau saran kepada guru.

Pola komunikasi dua arah ini memberikan ruang kepada siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Wawasan siswa akan semakin luas karena siswa pun diberi kesempatan mencari sumber belajar yang lain untuk kemudian terjadi tukar pendapat dengan guru. Pola komunikasi dua arah lebih baik daripada pola komunikasi satu arah.

3. Pola komunikasi banyak arah

Pola komunikasi jenis ini yang paling disarankan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini karena dalam penerapannya akan terjadi interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Pembelajaran akan jauh lebih aktif dan dinamis sehingga pertukaran informasi akan lebih banyak terjadi. Motivasi belajar siswa akan jauh lebih tinggi karena pendapatnya di diapresias dan ditanggapi tidak hanya oleh guru, tetapi oleh teman-temannya. Akan terjadi persaingan yang sehat dalam pembelajaran antara satu siswa dengan siswa lain.

Dalam pola komunikasi banyak arah wawasan siswa akan lebih luas karena lebih banyak kepala yang terlibat dalam pertukaran informasi. Oleh karenanya, kemampuan siswa dalam berargumentasi akan terlatih.