N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web

TAK SEMUA YANG SAMA ITU INDAH (Tantangan hari ke-46)

Tidak selamanya yang sama itu indah. Ada kalanya dengan perbedaan lebih indah, terlihat lebih berwarna. Dengan banyak warna dunia terlihat lebih semarak, lebih menarik. Perbedaan memungkinkan untuk memilih, perbedaan memberi peluang untuk menentukan sikap,. Itulah indahnya perbedaan.

Alam diciptakan dengan keanekaragaman bentuk. Ada bentuk manusia, binatang, tumbuhan, dan sebagainya. Masing-masing bentuk memiliki keunikan sendiri-sendiri. Setiap bentuk memiliki keistimewaan. Dalam setiap makhluk hidup di bumi ini ada struktur yang rumit yang hanya Allah Sang Maha Pencipta yang tahu. Semua bagi Allah serba mungkin dan serba mudah. Mudah pula bagi Allah menentukan perbedaan jalan hidup, nasib, rizki semua manusia. Semua irtu dilakukan supaya ada keseimbangan. Bukankah indah dan bisa saling membantu ketika dalam satu lingkungan ada yang kaya dan ada pula yang miskin?

Hidup akan terasa bermakna ketika ada pemilik sawah yang meminta tolong kepada pekerja untuk memanen padi. Setelah padi dipanen giliran merontokkan bulir padi, apakah si pemilik sawah bisa mengerjakannya sendiri? Sudah tentu ada orang lain lagi yang harus dimintai tolong. Terus begitu sampai jadi beras yang siap dijual ke toko-toko beras di pasar. Sudah jadi beras pun ternyata si pemilik sawah tidak bisa mengantarkannya sendiri ke toko beras di pasar. Dia butuh sopir truk, kuli panggul, barulah bisa samapai ke pemilik toko beras. Setelah melewati bantuan berpuluh orang, barulah menghasilkan uang yang bisa dinikmati si pemilik sawah. Itulah contoh bahwa dengan keragaman pekerjaan atau profesi dan keragaman status sosial ekonomi justru membuat kehidupan tetap berjalan. Bisa dibayangkan kalau di dunia ini semuanya kaya, semuanya pemilik sawah, siapa yang akan mengolah sawah dari mulai membajak, menyemai benih, memupuk, menyemprot hama, menyiangi rumput, memanen padi, merontokkan padi, menjemur padi, menggiling padi hingga jadi beras?Apakah si pemilik sawah mampu mengerjakan semua itu? Pastinya tidak. Semua perbedaan yang diciptakan Allah justru membuat semua makhluk saling membutuhkan satu sama lain. Ada hubungan yang saling menguntungkan. Sehingga sudah selayaknya manusia tidak menjadi sombong dengan jabatan dan kekayaan yang dimilikinya. Hal ini karena di balik jabatan dan kekayaannya ada peran orang lain yang membuatnya berhasil meraih semua itu. Jabatan dan harta pada dasarnya adalah titipan, bisa diambil kapan saja oleh si pemilik. Segala yang dimiliki hendaknya dijadikan sarana untuk lebih banyak membantu orang yang membutuhkan. Bukan kita yang menyebabkan jabatan dan harta ada dalam genggaman, tetapi semuanya karena Allah. Seperti bunyi ayat 62 Al-Quran Surat Al-Ankabut, “Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, dan Dia pula yang menyemptkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Gambaran hikmah dari segala perbedaan yang ada di muka bumi ini seperti dalam peribahasa JIKA SAMA TINGGI KAYU DI HUTAN, DI MANA ANGIN AKAN LALU, yang artinya andaikan manusia itu sama tinggi derajatnya niscaya tak ada pekerjaan yang akan selesai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih.

29 Feb
Balas

Mantul buk

29 Feb
Balas



search

New Post