N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web
WFH UPAYA MENCEGAH PENYEBARAN CORONA (Tantangan hari ke-70)

WFH UPAYA MENCEGAH PENYEBARAN CORONA (Tantangan hari ke-70)

Akhir-akhir ini istilah WFH (Work From Home) semakin populer. Hampir semua media menggunakan istilah itu dalam setiap pemberitaannya. Tak kurang, media sosial pun penyumbang terbesar mempopulerkan istilah WFH. Kalau merunut awalnya istilah ini muncul dan populer di media, berawal dari Kementerian PAN-RAB Tjahyo Kumolo, pada Senin 16 Maret 2020 menetapkan kebijakan untuk membolehkan PNS di pemerintahan pusat hingga pemerintah daerah bekerja dari rumah atau disebut WFH.

Kalau menilik maknanya, WFH adalah Work From Home atau bekerja dari rumah. Maksudnya, bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak perlu datang ke kantor, tetapi bisa bekerja dari rumah atau dari tempat tinggalnya. Hal ini menjadi mungkin terjadi karena semua pekerjaan berbasis teknologi. Seorang PNS bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai target yang telah ditetapkan walaupun tidak datang ke kantor. Akhirnya, kebijakan ini, juga diikuti oleh beberapa kementerian lain bahkan beberapa perusahaan swasta pun melakukan hal yang sama.

Bukan tanpa tujuan, penerapan WFH dilakukan dalam upaya mengurangi risiko penularan virus karena tidak terjadi persinggungan secara fisik. Seperti yang kita tahu dari berbagai media bahwa salah satu cara penularan virus corona adalah berpindahnya virus antar satu manusia dengan manusia lain dalam jarak dekat. Sehingga, kalau tidak terjadi persinggungan secara fisik, maka tidak akan ada penularan, dengan demikian pandemi virus bisa segera berakhir.

Tentu saja, sesuatu yang belum terbiasa sering kali menimbulkan kebingungan dan kekagetan. Keluhan yang sering terjadi umumnya pekerjaan tidak selesai pada waktunya. Sebetulnya, hal ini bisa diantisipasi dengan mendisiplinkan diri sendiri. Walaupun bekerja di rumah jam kerja harus sama dengan ketika bekerja di kantor. Ketika sudah masuk jam kerja, harus siap bekerja dan tidak melakukan hal lain di luar pekerjaan kantor. Anggota keluarga pun tentu saja harus mendukung, ketika jam kerja tidak diganggu dengan hal lain Tempat dan suasana harus dibuat senyaman mungkin. Tidak bekerja di tempat yang banyak lalu lalang orang, sehingga konsentrasi tidak terganggu. Hal lain yang mendukung harus juga disiapkan, misalnya perangkat komputer atau laptop dan jaringan internet atau aplikasi yang dibutiuhkan dipastikan aman.

Para guru/dosen pun terkena kebijakan WFH ini, sejak ditetapkannya siswa dan mahasiswa belajar di rumah, maka para pendidik (guru dan dosen) bisa bekerja dari rumah. Menurut Mendikbud, “Kehadiran fisik tidak menjadi ukuran kinerja. Yang penting adalah pembelajaran tetap berjalan dan terus terjadi. Hanya caranya yang berubah menjadi pembelajaran Daring.”

WFH bagi guru/dosen memerlukan kreativitas tersendiri supaya pembelajaran bisa terlaksana walaupun tanpa kehadiran secara fisik. Bagaimana pembelajaran dikemas sedemikian rupa sehingga kehadiran guru/dosen tetap dirasakan oleh siswa/mahasiswa. Setiap siswa/mahasiswa mengalami kesulitan dari materi yang dipelajari, guru/dosen siap membantu. Sehingga, pembelajaran di rumah tidak hanya guru/dosen memberikan setumpuk tugas yang harus diselesaikan oleh siswa/mahasiswa setelah itu lepas tangan. Tetapi, pada jam biasa siswa/mahasiswa belajar di sekolah, siswa/mahasiswa sudah siap belajar di rumah dengan mengerjakan tugas atau instruksi yang diberikan guru/dosen dan guru/dosen pun sudah siap mendampingi dengan menyediakan waktunya untuk siswa/mahasiswa yang perlu bantuan, tentu saja dilakukan secara Daring.

WFH hendaknya tidak diartikan dengan libur bekerja sehingga bisa leluasa pergi ke mana-mana, tetapi tetap bekerja dengan jam kerja yang sama dengan ketika di kantor dengan target yang sama hanya saja tempatnya di rumah. Kalau WFH ditetapkan, tetapi digunakan untuk berkeliaran ke luar rumah untuk bertemu dengan banyak orang bahkan rekreasi ke tempat rekreasi atau bahkan jalan-jalan ke luar kota/luar negeri, maka esensi dari tujuan WFH ini akan gagal. Korban virus corona akan terus bertambah dan pandemi akan tetap terjadi.

(Villa Pamulang, 24 Maret 2020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post