2. Paragraf 24. Percaya
Corona yang tak juga beranjak pergi menciptakan banyak cerita. Ini kisah tentang seorang lelaki separuh baya bernama Ujang. Dua bulan sejak di-PHK oleh perusahaannya cerita suram keluarganya dimulai. Setelah kembali ke kampung Ujang tidak tahu akan bekerja apa. Berpuluh tahun tinggal di ibukota membuatnya kehilangan banyak kawan lama dan dia tidak punya pengalaman lain selain pengalaman kerja di perusahannya.
Setiap hari Ujang berjuang mencari pekerjaan apa saja. Penolakan demi penolakan dia terima dengan lapang dada. Makin lama makin berat keadaan keluarganya. Seluruh tabungan sudah habis begitu juga perhiasan istri dan anak perempuan mereka. Dalam keputus asaannya Ujang melangkahkan kakinya ke sebuah masjid di pinggir desa. Air matanya menetes dalam doa panjangnya memasrahkan kehidupan keluarganya pada Yang Maha Kuasa. Dia hanya takut keluarganya akan kehilangan keyakinan pada sang pengatur kehidupan.
Perlahan dia langkahkan kakinya kembali ke rumah dengan keyakinan yang lebih besar. Sesampainya di rumah sudah ada kawan lamanya datang berkunjung. Yang menggembirakan ternyata dia datang menawarkan pekerjaan. Bukan hanya itu, ternyata istrinya juga ditawari menemani tetangga rumahnya yang jompo dan tentu saja ada bayarannya. Sore hari anak sulungnya Ani mendapat tawaran mendampingi belajar anak seorang manager bank. Dalam doa malamnya air mata Ujang mengalir deras mengiringi rasa syukur atas anugrah bagi keluarganya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Gusti Allah ora sare.
nggeh pak
Mukjizat doa
iya bun
Buah sabar dan ikhlas... Salaam semangaat
salam tetap semangat bun
Allah maha mendengar keluh kesah hambanya. Semoga kita hanya mengadu sama Allah. Salam literasi
aamiin, salam tetap semangat bun