Pentigraf 26. Rumah Tua
Kupandangi rumah kosku yang baru. Rumah tua yang konon dua puluh lima tahun tidak berpenghuni. Aku akan tinggal di sini seorang diri. Aku memutuskan hijrah ke rumah ini karena suasana di rumah kos sebelumnya sudah tidak nyaman. Teman-temanku membujukku untuk tidak pindah ke rumah tua ini tapi tekadku sudah bulat. Aku ingin tenang dalam belajar dan beribadah.
Rumah kos baruku bersebelahan dengan pemilik rumah, sepasang suami istri yang masih muda dengan seorang anak balita. Aku memanggil mereka mas Agung dan mbak Desi. Mereka mewarisi rumah ini dari kakek mereka. Ada satu pintu penghubung antara rumah kosku dengan rumah mereka. Aku merasa nyaman di sini karena selain dekat dengan warung makan juga dekat sekali dengan mushola.
Hari ini kegiatanku di kampus cukup padat . Setelah sholat maghrib mataku rasanya minta dipejamkan. Aku terbangun tengah malam dan teringat belum sholat Isya. Ketika aku berjalan ke kamar mandi kulihat mbak Desi duduk sendiri di dekat kamarku dengan wajah sedih. Ketika kusapa dia diam saja tapi aku tak bertanya lebih jauh karena aku tak tahan ingin ke kamar mandi. Ketika aku kembali ke kamar, mbak Desi sudah pergi. Esok harinya aku bertanya mengapa mbak Desi duduk seorang diri semalam dan dia menjawab kalau semalam dia tidur sejak pukul delapan malam sampai pagi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Takuut... waah asyiik tu bunlanjuut yang lain ya
Siap
Wiih..sereeem bun.tapi oke pentigrafnya
Terima kasih sudah mampir
Keren pentigrafnya
Terima kasih
Nah lo, ih sereeem. Keren banget pentigrafnya bu. Barokallah
Terima kasih
Lah, siapa yang semalam terjaga di dekat pintu kamar? Horor ih
Hehehe
Keren Bun
Terima kasih