NUNUK IKHTIARINI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

ANAK VS BAWAHAN

Setelah 17 tahun merantau, tahun 2010 saya diminta kembali ke kampung halaman untuk membantu yayasan pendidikan milik keluarga besar. Sudah cukup pengalaman bekerja dengan orang lain, saatnya memajukan kampung halaman sendiri.

Saya mengerti posisi saya sebagai anak bawang di dunia pendidikan, semua harus saya pelajari satu per satu, mulai dari bawah. Hal ini sudah banyak saya bahas di tulisan sebelumnya.

Bekerja bersama ayahanda itu punya cerita tersendiri. Ya, harus selalu menjaga profesionalan dalam bekerja. Tidak ada perlakuan istimewa, semua sama dengan yang lain. Salah ya kena bentak, benar ya tidak diberikan pujian. Ha..ha..ha.. Bukan masalah bagi saya di bentak orang, asalkan saya tidak salah ya saya pasti akan memberikan argument.

Tipikal ayahanda itu pemarah dengan suara kerasnya yang menggelegar, mungkin selevel petir di saat hujan deras. Tapi, hebatnya beliau selalu mendukung apa yang terbaik yang bisa kita lakukan.

Ayah saya saat ini berumur 67 tahun, sudah banyak asam garam di dunia pendidikan yang beliau rasakan selama 45 tahun. Di usia yang mulai menua, otomatis daya tahan tubuh sudah tidak sama lagi, ditambah dengan penyakit diabetes yang diderita sejak tahun 2007. Yang sama hanyalah tipe pemarah nya, yang mungkin tidak akan bisa hilang.

Karena sakit yang diderita, praktis membuat ruang geraknya menjadi terbatas. Saya bekerja untuk mem-back up beliau, mulai dari menghadiri rapat kedinasan, pembuatan proposal, pembukuan keuangan, sampai hal tetek bengek lainnya.

Kenapa ayah masih bertahan menjabat sebagai kepala sekolah? Sedangkan untuk berjalan saja sudah susah, berdiri tidak kuat, duduk lama juga sudah tidak mampu.

Saya sangat paham kondisi seorang pemimpin yang “abadi’ . Bayangkan, 45 tahun menjabat sebagai seorang pemimpin, tentu akan sangat sulit baginya untuk melepaskan begitu saja. Sakit pun akan dijalani. Kalau berhenti, tentu tidak ada lagi orang yang menjadi bawahannya, tunduk dan siap dibentak sebagai bentuk pelampiasan hati. Bisa jadi akan kena penyakit post power syndrome.

Begitupun dengan saya. Walaupun sudah jelas job des saya sebagai wakil yayasan untuk pengelolaan di lapangan, tetaplah saya harus melaporkan segala kondisi yang ada kepada ayahanda, meminta ijin untuk setiap langkah yang saya ambil. Saya harus tetap professional dalam bekerja. Tidak ada istilah anak dalam bekerja, saya adalah bawahan.

Saya melakukan kesalahan ataupun tidak, ya harus tetap siap untuk kena marah atau pun dibentak beliau. Kalau pekerjaan saya bagus, tidak pernah tuh di puji. Bahkan apes nya, hasil kerja saya sudah sangat biasa diakui ayah sebagai langkah yang dia ambil.

Sakit hati? Oh, tentu tidak. Sudah komitmen saya sejak awal di sekolah ini, saya membantu ayahanda, saya pelaksana lapangan. Saya anggap sebagai tempaan buat diri sendiri. Karena tidak ada berlian yang bersinar tanpa tempaan yang keras secara terus menerus.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya suka nih dengan pernyataan Bu Nunuk, "Saya harus tetap professional dalam bekerja. Tidak ada istilah anak dalam bekerja, saya adalah bawahan."

20 Jul
Balas

terima kasih, pak yudha. salam literasi

21 Jul

Karena tidak ada berlian yang bersinar tanpa tempaan yang keras secara terus menerus... luar biasa Nunuk...marahnya ayah adalah bentuk sayang kepada seorang anak, biar menjadi berlian yang indah...

21 Jul
Balas

in syaa allah, bu umul muarofah

21 Jul

Pengabdian tiada batas demi pembangunan bangsa. Mantab, bu

20 Jul
Balas

pengabdian anak kepada ayahanda, pak wiyono.

21 Jul



search

New Post