NUNUK IKHTIARINI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SANG GENERASI PENERUS

Pernah dalam situasi mendesak untuk mengambil keputusan? Walaupun saat itu kita sudah dewasa dan berhak untuk menentukan masa depan kita sendiri. Mau tidak mau. Suka tidak suka. Harus memilih.

Saya anak kedua dari empat bersaudara, dari sebuah kampung nelayan di Bali Utara. Kedua orang tua adalah pendidik sekaligus generasi kedua pemilik yayasan pendidikan. Tidak ada yang special, seorang gadis kecil dengan segala keterbatasan. Beruntung memiliki orang tua yang tiada henti menumbuhkan kepercayaan diri pada anak-anaknya.

Waktu terus berjalan, sampailah pada saat meneruskan jenjang pendidikan atas di pulau seberang. Saya mulai mengalami masa pubertas, mempertanyakan kenapa saya terlahir dengan keterbatasan, sedangkan saudara-saudara saya memiliki segudang kelebihan. Terus mencari jati diri. Melanjutkan jenjang di bangku kuliah, saya mengikuti salah satu UKM yaitu Pecinta Alam. Disanalah saya menemukan “Siapa saya?” “Apa yang saya cari selama ini?” Singkat cerita, saya menemukan kembali kepercayaan diri, mengeksplor segala kemampuan tanpa batas gender.

Waktu bergulir, tamat kuliah saya mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang kuliah, yaitu Perikanan. Tidak lama, hanya 3 tahun saja. JENUH…ya, saya sudah jenuh berada di lingkungan tambak, terkurung oleh pagar tembok disekeliling petak-petak kolam, hanya bertemu dengan sekumpulan orang yang sama mulai pagi sampai pagi lagi. Saya butuh bertemu dengan banyak orang, bertukar pikiran. Saya mencoba beralih pekerjaan menjadi konsultan pemberdayaan masyarakat dan sangat menikmati pekerjaan ini. Bertemu dengan banyak orang, “menjual program pemerintah” di desa-desa terpencil di Jawa Timur. Pengalaman ini menempa diri saya menjadi sosok yang tahan banting, cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal yang sangat beda dengan kondisi saya dulu, dimana sering minder bertemu dengan orang.

Setelah 5 tahun, orang tua meminta saya untuk kembali ke kampung halaman, membantu dalam mengelola yayasan pendidikan. Saya yang tidak terbiasa di bidang pendidikan, sekarang harus belajar dari nol untuk hal ini. Saya sebagai generasi pemilik yayasan, bukan otomatis memegang tampuk pimpinan. Semua hal yang terkait dengan kondisi sekolah harus saya ketahui secara detail, dari prasarana, siswa, tenaga pendidik, keuangan dll. Jangan dibayangkan sekolah nya serba lengkap fasilitas dan mapan dari sisi keuangan, semua serba keterbatasan.

Tentu bukan hal yang mudah, walopun bukan orang baru, tapi masih nol pengalaman soal pendidikan. Banyak pihak yang meragukan kemampuan saya hanya karena masalah gender dan keterbatasan yang lainnya. Prinsipnya, tidak perlu menjelaskan apapun kepada orang yang mencintai kita, karena dia tidak memerlukan itu. Dan tidak perlu menjelaskan apapun kepada orang yang membenci kita, karena dia tidak peduli tentang hal itu.

Saya mulai dari memposisikan diri sebagai bagian dari tim mereka, bukan sebagai pemilik ataupun bos mereka. Tidak perlu menjelaskan dan memaksakan orang lain untuk memahami “SIAPA SAYA?”. Bekerja bersama sesuai dengan job des masing-masing untuk mencapai tujuan yang sama. Selama 7 tahun tanpa perlu repot sana sini menjawab cibiran orang, tanpa perlu memaksa orang untuk menghormati kita, pelan tapi pasti Alhamdulillah semua pihak yang ada di yayasan tersebut bisa memposisikan diri kapan sebagai bawahan, kapan sebagai partner dalam memajukan pendidikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"Alhamdulillah semua pihak yang ada di yayasan tersebut bisa memposisikan diri kapan sebagai bawahan, kapan sebagai partner dalam memajukan pendidikan." Alhamdulillah senang membacanya bu Nunuk.

19 Jul
Balas

Terima kasih, pak yudha

20 Jul

Luar biasa bu...

19 Jul
Balas

Salam sukses, bu

20 Jul

Mantapppp...

19 Jul
Balas

hahahahahahha

19 Jul

Super bu Nunuk....

19 Jul
Balas

Bu hj hg sungguh luar biasa dg siswa ABK nya. Salut

20 Jul



search

New Post