Nunung Nuraida

Saya adalah guru Bahasa Inggris di SMK al muslim. Sangat menyenangi membaca, khususnya novel, dan sedang menikmati menulis. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
'Permisi, paket!'
https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=AwrOqn3beE9jF.UGQgpXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZANMT0NVSTA1NF8xBHNlYwNwaXZz?p=paket&fr2=piv-web&type=E210US714G0&fr=mcafee#id=3&iurl=https%3A%2F%2Fi.ytimg.com%2Fvi%2FkueEE8bWeWQ%2Fmaxresdefault.jpg&action=click

'Permisi, paket!'

"Permisi, paket!"

Aku yang saat itu sedang menggosok pakaian di ruang tengah langsung menatap ke jendela. Meski terhalang kaca jendela dan mobil, aku bisa melihat jelas si pengantar paket berdiri di gerbang rumah kami. Perawakannyan kecil, rambut ikal, kulit gelap terbakar curahan sinar matahari yang berlimpah.

Karena kostum rumahan yang aku kenakan, aku tidak jadi beranjak. Suamiku yang sedang asyik berselancar di layar Samsungnya berdiri dengan enggan, dan keluar menemui si pengantar. Sayup terdengar ucapan si pengantar, "permisi, Pak, ini ada paket atas nama Axel".

Mendengar nama anak bujangku disebut, aku segera mematikan si Phillips yang sudah bolak-balik hampir satu jam lamanya. Ku kenakan atasan mukena sekenanya dan keluar memastikan obrolan suami dan si pengantar paket.

"Kenapa, Yah?" tanyaku pada suami. "Ini paket untuk Axel," balasnya.

Kulihat kotak seukuran box masker yang dibungkus plastik hitam dan ditempelkan rincian invoice di atasnya. Tertulis nama panggilan anakku dan alamat rumah kami.

"Maaf, mas, Ini pesenan apa? Karena anak saya tidak ada di rumah sudah beberapa minggu ini."

Si pengantar tidak yakin dengan isinya namun dia menduga bahwa isinya adalah sabun. Dia menyimpulkan bahwa itu adalah kiriman paket penipuan. Saya langsung menolak dan meminta si pengantar paket untuk mengembalikan paket tersebut.

Beberapa hari berselang, paket yang sama diantar kembali ke rumah kami, meskipun dengan pengantar yang berbeda. Suami kembali mengecek dengan detail invoice yang tertera di kotak paket tersebut dan tertulis nilai rupiah yang harus dibayarkan. Tidak mahal, tetapi kami tetap menolak menerima paket karena setelah dikonfirmasi, anak kami tidak memesan apapun. Bahkan nomor si pengirim paket pun tidak dapat tersambung ketika dihubungi.

Si pengantar kembali membawa paket tersebut, yang entah berisi apa, siapa yang mengirim, dan siapa yang memesan.

Bekasi

19 Oktober 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post