Nunung Sukaesih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pelajaran sejarah dan pembentukan karakter peserta didik

Pendidikan merupakan sebuah Lembaga sosial yang memiliki kewajiban untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan dapat bersaing dengan manusia lainnya. Selain membuat manusia unggul dalam akademik,Pendidikan juga mampu membentuk watak dan kepribadian yang luhur,sehingga setelah seseorang mendapatkan Pendidikan,akan memiliki kemampuan akademik serta dapat hidup dan berkembang baik dalam masyarakat,serta dapat memilah dan memilih antara hal yang dianggap baik dan benar. Hal ini selaras dengan pendapat (Rulianto 1*, 2018) Pendidikan adalah suatu proses menanamkan dan mengembangkan pada peserta didik pengetahuan tentang hidup, sikap dalam hidup agar kelak ia dapat membedakan barang yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk,sehingga kehidupannya ditengah-tengah masyarakat akan bermakna dan berfungsi secara optimal.

Adapun tujuan dari Pendidikan nasional sudah ditentukan oleh pemerintah Bersama dengan dewan perwakilan rakyat dengan memperhatikan masukan dari masyarakat atau para pakar yang berkompeten dan kemudian dirumuskan oleh pemerintah dan anggota DPR hasil rumusan tujuan Pendidikan nasional tersebut tertuang dalam undang-undang SISDIKNAS No.20 tahun 2003. Pendidikan sejarah pada dasarnya adalah penanaman rasa waktu (time sense) yang tanpanya orang akan kehilangan orientasi temporal. Menurut I Gde Wijaya (dalam Susanto),2014:42) mengatakan bahwa mempelajari sejarah adalah mempelajari bagaimana menghargai waktu,menghargai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan dijadikan sebagai pembelajaran untuk kehidupan yang dijalani saat ini dan saat yang akan datang. Pembelajaran sejarah haruslah selalu berpatokan pada tujuan, adapun tujuan pembelajaran sejarah menurut Moh. Ali (dalam susanto,2014:57) adalah :

1. Membangkitkan,mengembangkan memelihara semangat kebangsaan

2. Membangkitkan Hasrat mewujudkan cita-cita kebangsaan dalam segala lapangan

3. Membangkitkan Hasrat mempelajari sejarah kebangsaan dan mempelajarinya sebagai bagian dari sejarah dunia

4. Menyadarkan anak tentang cita-cita nasional (Pancasila dan Undang-undang Pendidikan serta perjuangan tersebut untuk mewujudkan cita-cita itu sepanjang masa.

Berdasarkan uraian diatas, dengan belajar sejarah akan terbentuknya karakter yang kuat dari peserta didik dan memunculkan rasa cinta terhadap tanah air,negara dan bangsanya. Berdasarkan tujuan inilah para pendidik sejarah harus dapat menanamkan pentingnya belajar sejarah yang akan mewujudkan terbentuknya karakter untuk peserta didiknya. Hanya ternyata dalam pelaksanaannya dilapangan banyak dari para pendidik sejarah dilapangan lebih fokus pada hapalannya saja terlebih menggunakan metode ceramah sehingga pelajaran sejarah menjadi pelajaran yang membosankan dan kurang diminati oleh peserta didik. Sebagian peserta didik beranggapan bahwa belajar sejarah tidak ada manfaatnya untuk kehidupan mereka dan tidak ada manfaatnya untuk masa depan mereka di dunia kerja. Ditambah lagi dengan kurang mampunya pendidik dalam penguasaan materi sejarah akibat dari latar belakang Pendidikannya yang bukan dari jurusan sejarah menambah deretan alasan sejarah sebagai mata pelajaran yang kurang menarik untuk di pelajari. Kondisi ini sangat tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran sejarah nasional.

Pendidik sejarah seharusnya memperlakukan peserta didiknya sebagai subjek yang harus belajar dan mengembangkan diri, oleh karena itu proses belajar mengajar haruslah berorientasi pada kebutuhan dan kemampuan peserta didik, dan kegiatan dalam proses pembelajaran pun harus selalu diarahkan untuk menjadikan peserta didik mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan berguna. Pendidik sejarah juga harus bisa menghantarkan peserta didik dalam mengaplikasikan pelajaran yang didapatkannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian pelajaran sejarah lebih bermakna untuk peserta didik dan peserta didik bisa lebih bersemangat untuk memahami dan mengenali situs-situs sejarah yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi pendidik sejarah juga diharapkan dapat mengikuti dan mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran sejarah sehingga sejarah tidak lagi menjadi mata pelajaran yang membuat peserta didik jenuh dan bosan.

Selain itu, pendidik sejarah haruslah memiliki pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam. Di samping penguasaan materi, pendidik sejarah juga dituntut memiliki keragaman metode dan model pembelajaran, karena tidak ada satu metode atau model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang beragam. Apabila konsep pembelajaran ini dipahami oleh setiap guru, maka upaya mendesain pembelajaran bukan menjadi beban, tapi menjadi pekerjaan yang menantang. Dalam merancang strategi pembelajaran yang efektif dan berguna bagi peserta didik, pendidik sejarah juga harus mengerti tentang media pembelajaran sebagai alat untuk menunjang penyampaian materi agar lebih menarik dan mudah untuk diterima peserta didik. Satu hal lagi yang perlu di kembangkan adalah bagaimana guru dapat memunculkan kecakapan peserta didik yang aktif, inovatif dan kreatif.

Pendidikan karakter merupakan satu upaya untuk menangani permasalahan krisis multidimensional yang saat ini terjadi. Hal ini bisa ditangani dengan penanaman nilai-nilai dalam Pendidikan. Nilai Pendidikan karakter diantaranya terdiri dari : religious, jujur,toleransi ,disiplin,kerja keras,kreatif,mandiri,demokratis,rasa ingin tahu,semangat kebangsaan,cinta tanah air,menghargai prestasi,bersahabat/komunikatif,cinta damai,gemar membaca,peduli lingkungan,peduli sosial dan tanggung jawab. Pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut. Pendidikan sejarah berperan dalam Pendidikan karakter karena pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Penguatan pelajaran sejarah sebagai Pendidikan karakter dapat diterapkan mulai dari tujuan,pelaksanaan pembelajaran,materi,sumber dan media, sampai pada penilaian. (Hasan, 2012)

Pendidikan karakter tidak hanya melalui pembelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan saja, namun pendidikan karakter juga bisa diperoleh melalui pembelajaran sejarah. Pendidikan sejarah merupakan pendidikan yang sangat penting untuk mengajarkan kepada peserta didik akan pentingnya sejarah sebagai pembentuk kepribadian siswa. Sartono Kartodirdjo dalam (Susanto, 2014:35) berpendapat bahwa dalam rangka pembangunan bangsa, pengajaran sejarah tidak semata mata berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kemampuan berpikir kesejarahannya.

Menurut Hamid Hasan, dalam (Susanto, 2014;35), menyatakan bahwa:

1. Pendidikan sejarah memberikan materi pendidikan yang mendasar, mendalam dan berdasarkan pengalaman bangsa di masa lalu untuk membangun kesadaran dan pemahaman tentang diri dan bangsanya.

2. Materi pendidikan sejarah merupakan materi pendidikan yang khas dalam membangun kemampuan berpikir logis, kritis, analisis, dan kreatif yang sesuai dengan tantangan kehidupan yang dihadapi pada masanya.

3. Pendidikan sejarah menyajikan materi dan contoh keteladanan, kepemimpinan, kepeloporan, sikap dan tindakan manusia dalam kelompoknya yang menyebabkan terjadinya perubahan perubahan dalam kehidupan manusia tersebut.

4. Kehidupan manusia selalu terikat dengan masa lampau karena walaupun hasil tindakan dalam menjawab tantangan bersifat final tetapi hasil dari tindakan tersebut selalu memiliki pengaruh yang tidak berhenti hanya untuk masanya tetapi berpengaruh terhadap masyarakat tadi dalam menjalankan kehidupan barunya, dan oleh karena peristiwa sejarah menjadi “bank of examples” untuk digunakan dan di sesuaikan sebagai tindakan dalam menghadapi tantangan kehidupan masa kini.

Pendidikan karakter merupakan proses untuk menuntun peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dan berhati ,raga ,pikir,serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai Pendidikan nilai,Pendidikan budi pekerti,Pendidikan moral,Pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk,memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (samani,2011:45)

Pendidikan sejarah merupakan pendidikan yang sangat penting untuk mengajarkan kepada peserta didik akan pentingnya sejarah sebagai pembentuk kepribadian siswa. Sartono Kartodirdjo dalam (Susanto, 2014:35) berpendapat bahwa dalam rangka pembangunan bangsa, pengajaran sejarah tidak semata mata berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kemampuan berpikir kesejarahannya. (Mukhlis, 2021)

Guru adalah pendidik professional dengan tugas mengajar,mendidik,membimbing,melatih dan menilai peserta didik. Peran guru sejarah semakin komplek pada era Revolusi 4.0. Guru bukan hanya dituntut untuk menguasai materi pembelajaran maupun kompetensi penunjang pembelajaran, namun guru juga dituntut untuk menanamkan karakter nasionalisme. Di era revolusi 4.0 perkembangan teknologi semakin cepat dan guru sejarah diharapkan tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan saja tetapi harus menginternalisasi nilai-nilai karakter yang tidak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apapun. Maka dari itu sebagai guru sejarah harus bisa mengembangkan kompetensinya mengikuti perkembangan zaman dan bisa memainkan peran demi keberhasilan belajar peserta didik (Suyanti Suyanti, 2019).

Pendidikan sejarah merupakan Pendidikan yang sangat penting untuk mengajarkan kepada peserta didik akan pentingnya sejarah sebagai pembentuk kepribadian siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sartono kartodirjo dalam (Susanto, 2014:35) berpendapat bahwa dalam rangka pembangunan bangsa,pengajaran sejarah tidak semata-mata berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kemampuan berpikir kesejarahannya

Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkan potensi anak didik sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral, dan keyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut ke arah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang. Pendidikan karakter tidak hanya melalui pembelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan saja, namun pendidikan karakter juga bisa diperoleh melalui pembelajaran sejarah. Pendidikan sejarah merupakan pendidikan yang sangat penting untuk mengajarkan kepada peserta didik akan pentingnya sejarah sebagai pembentuk kepribadian siswa. Dalam rangka pembangunan bangsa, pengajaran sejarah tidak semata mata berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kemampuan berpikir kesejarahannya.

References

Hasan, S. H. (2012). PENDIDIKAN SEJARAH UNTUK MEMPERKUAT PENDIDIKAN KARAKTER. Paramita Historical studies Journal, 1.

Mukhlis, M. (2021). PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA. file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Pendidikan%20Sejarah%20Dalam%20Pendidikan%20Karakter%20Bangsa%20(1).pdf, 1.

Rulianto 1*, F. H. (2018). Pendidikan Sejarah Sebagai Penguat Pendidikan Karakter. Open Access: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIIS/index, 128.

Suyanti Suyanti. (2019). Peran guru sejarah dalam pendidikan karakter di Era Revolusi Industri 4.0. Foundasia, 1.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post