Ujian itu bernama Kesabaran
Ujian itu bernama Kesabaran
Setiap orang berhak untuk sukses
Setiap orang selalu punya rencana dan tujuan dalam hidupnya
Namun Rancana NYA adalah sebaik-baik nya rencana dan kehendakNYA lah yang mampu menggagalkan setiap rencana makhlukNYA
Tahun 2015 adalah tahun kelulusan SMA,aku lulus dari SMA Terbaik dikota dengan nilai yang cukup
Aku mengambil jurusan BAHASA bukan karena kelas itu yang paling santai dalam belajar bahkan kelas buangan kata teman-teman, karena jumlah siswa nya yang sedikit dan kelas yang hanya ada satu kelas.
Namun aku dan teman-teman sekelas ku menganggap kelas kami adalah kelas VIP. Terbukti bintang di kelas kami dulu sekarang menjadi seorang Dosen fakultas bahasa Jepang di UNDIP,Ada juga yang menjadi kepala sekolah TK,banyak juga yang menjadi guru termasuk aku,karyawan asuransi, bahkan ada yang bekerja di Jepang dan sisanya menjadi pengusaha karena memang anak-anak pengusaha, ya kelas kami termasuk kelas elite,karena memang beberapa siswa adalah dari golongan atas,highclass tetapi sepertinya aku tidak masuk dalam daftar itu.Tapi kami selalu kompak,belajar bersama, bermain bersama,studytour khusus kelas kami,tanpa membedakan diantara kami.
Sebenarnya bukan tanpa alasan aku mengambil jurusan itu,namun aku punya rencana,aku punya mimpi dan cita-cita, aku ingin menjadi wartawan,reporter seperti mbak Ira Koesno,reporter idolaku pada masa itu.Rosiana sillalahi,Iriana Herawati,Indy Rahmawati,Meutya Khafid dll...ya aku ingin seperti mereka,menjadi seorang wartawan dan reporter televisi.Cita- cita itu sebenarnya sudah aku bangun sejak masa SMP Kelas 2,dan mulai saat itu juga aku yang hobi baca semakin giat membaca,mencari informasi dari berbagai sumber bahkan aku saat itu punya hobi baru yaitu membuat kliping,sengaja aku sisihkan uang saku ku yang aku dapat dari hasil membantu ibu jualan nasi di warteg,sebuah warung bongkar pasang milik keluargaku, untuk membeli binder,koran dan majalah serta alat lain yang di perlukan. aku membuat kliping dari koran,majalah itu setiap kali waktu senggangku.
Pengumuman kelulusan telah tiba, ibu mengambil surat tanda kelulusanku,tiba saatnya aku merencanakan masa depanku
Aku menyampaikan keinginanku untuk kuliah pada ibu dan mbak ku, tidak mungkin rasanya jika aku menyampaikan pada bapak,beliau pasti tidak membolehkannya,yang beliau inginkan adalah aku harus bekerja atau berdagang membantu perekonomian keluarga. Aku adalah anak yang paling beruntung karena diantara 5 bersaudara hanya aku yang merasai pendidikan hingga sarjana.kedua kakak tiriku hanya lulus SD,Sedang kakak kandungku putus sekolah karena harus membantu ibu berjualan,beda dengan adik yang cuma lulus ponpes setara SMP,karena malas dan tidak mau sekolah.Namun aku adalah anak bapak yang mungkin bapak benci karena sifatku yang keras kepala dan paling berani mendebat bapak.ya bapakku orang yang pintar,hobi membaca sehingga luaslah wawasan dan pengetahuannya,termasuk perihal agama,namun sayang apa yang beliau sampaikan ke keluarga dan orang-orang seringnya tidak beliau laksanakan.dan aku lah orang yang paling berani untuk melawan bapak dengan argumen-argumen yang menjatuhkannya.Bukan karena aku benci,aku tetap menghormatinya meskipun beliau tidak seperti bapak-bapak kebanyakan yang bekerja untuk menafkahi keluarga,dirumah hanya ibu dan mbak yang bekerja dengan berdagang.sedang bapak hanya membantu sekedarnya namun lebih banyak menganggur,tidur serta duduk-duduk santai. Aku sering mengalahkan bapak dengan pengetahuan ku,soal agama,politik serta pendapat-pendapat yang rasional.Mungkin karena itu bapak sedikit berbeda bersikap kepadaku sedari kecil,hari-hariku tak pernah absen dari Omelan,cacian,hardikan bahkan kekerasan fisik dari bapak.
Sekali lagi aku tak pernah membenci atau pun dendam,semakin dewasa usiaku aku semakin sadar justru bapak lah ujian bagiku,yang mendidik jiwaku untuk bersabar dan kuat dalam menjalani hari untuk menyulam cita-cita,meraih impian dan masa depan terbaikku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar