Konsep Kurikulum PAI di sekolah
Kurikulum merupakan komponen yang terpenting dalam suatu sistem pendidikan, oleh karena itu kurikulum dapat dikatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. sebagai pendidik harus dapat memahami perkembangan dalam suatu kurikulum, karena merupakan suatu formulasi pedagogi yang paling penting dalam konteks pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang dilakukan membantu siswa dalam menggali potensinya berupa jasmani, intelegensi, emosional, sosial, relegius dan lain sebagainya.
Jadi dalam memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih serta menentukan tujuan suatu pembelajaran, model, metode, teknik, media pengajaran serta evaluasi pembelajaran yang tepat. Dalam melaksanakan sebuah kajian terhadap keberhasilan sistem pendidikan akan ditentukan oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh karena itu, sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan Agama Islam memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya.
Adapun Kurikulum Pendidikan Agama Islam dilakukan oleh guru dengan melibatkan siswa misalnya dalam penentuan tujuan dan pemilihan tema-tema pembelajaran. Dalam pengembangan kurikulum, Pendekatan humanisme Pendidikan Agama Islam lebih cocok diterapkan dalam rangka pendalaman dan penghayatan serta pengamalan nilai-nilai aqidah dan akhlak Islam untuk menyadari fungsi dan tujuan hidupnya sebagai khālifah. Nilai-nilai aqidah, akhlak yang dikembangkan melalui proses keselarasan antara pengetahuan, perasaan atau penghayatan dan tindakan sehingga siswa memiliki akhlak sebagai seorang muslim dan mukmin yang saleh. Dalam hal ini, peranan guru dalam mengembangkan kurikulum Pendidikan Islam berdasarkan pada pendekatan humanisme sangat difungsikan.
Kurikulum pendidikan Islam merupakan salah satu komponen pendidikan berupa alat untuk mencapai suatu tujuan. Maknanya bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan agama maka diperlukan adanya kurikulum yang tepat dan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam dan bersesuaian pula dengan tingkat usia, tingkat perkembangan kejiwaan anak dan kemampuan peserta didik. Sesuai sebuah ungkapan Ali bin Abi Thalib yang cukup fenomenal mengenai pendidikan anak yakni “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.
Dalam penyusunan kurikulum pendidikan Islam, kita harus memperhatikan prinsip-prinsip yaitu berasaskan Islam, mengarah kepada tujuan, integritas antar mata pelajaran, keluwesan, relevansi, integritas, ketepatan, kesinambungan, individualitas, kesamaan memperoleh kesempatan, kedinamisan, keseimbangan, dan efektivitas. Pada prinsipnya, orientasi atau arah dari kurikulum pendidikan dapat dirangkum menjadi lima yaitu; orientasi pada pelestarian nilai-nilai, orientasi pada peserta didik, orientasi pada kebutuhan sosial, orientasi pada tenaga kerja, orientasi pada masa depan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar