ANTARA SEDIH DAN BAHAGIA
Sudah lama saya tidak berada di depan kelas untuk mendidik anak bangsa, dan di halaman sekolah untuk menyambut kedatangan peserta didik, Terutama sejak adanya PSBB dan perpanjangan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) yang diberlakukan di Indonesia. Pemprov DKI Jakarta juga memperpanjang PSBB sesuai dengan PPKM yang diperpanjang oleh pemerintah pusat.
Pandemi Corona-19 berjalan hampir 10 bulan, pembelajaran melalui PJJ, WFH, BJJ, BDR, sudah beberapa istilah Pembelajaran berganti. Pembelajaran mengunakan WAG, Gmet, Zoom Met, Class Room dan lain sebagainya, presensi siswapun mengunakan oneline.
Sebenarnya kondisi ini antara sedih dan bahagia, karena masih ada peserta didik yang tidak menggunakan waktu belajar dengan baik dan banyak melakukan kegiatan di rumah tidak terorganisir, pemanfaatan IT tidak tepat guna. Masih adanya guru yang belum menguasai Ilmu Tekhnologi, seperti penggunaan komputer atau mengajar melalui daring (internet). Tentu perlu memberikan pembekalan terhadap SDM dalam Ilmu Tekhnologi, agar lebih siap untuk bekal pembelajaran jarak jauh.
Ada juga peserta didik dan guru yang aktif, kreatif, inovatif sehingga lebih baik dan pandai memanfaatkan IT. Peserta didik dapat belajar jarak jauh, namun harus memiliki fasilitas dan menguasai pengguasai penggunaan produk teknologi yang di gunakan.
Orang tua juga sebaiknya memperhatikan pendidikan anak-anaknya karena peran orang tua sangat penting dalam proses pendidikan bagi mereka. Orang tua mampu menyediakan kebutuhan materiil anak-anaknya secara memuaskan tetapi kebutuhan pendidikan tidak pernah terpenuhi. Anak tidak dipersiapkan menjadi manusia yang dewasa seperti tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan.
Anak berkembang tanpa adanya pola yang hendak dituju, tetapi berkembang dengan sendirinya. Anak dibiarkan saja tumbuh tanpa tuntutan norma yang pasti. karena orang tua merupakan pilar dan penanggung jawab utama seorang anak, khususnya ibu. Ibu adalah Al Madrasah Uula (pendidikan pertama dan utama) seorang anak di dalam sebuah keluarga. Dalam mendidik anak, orang tua harus halus dan sabar karena pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup agar dapat bertahan menghadapi masa pandemi. Seperti saat ini.
Kini Guru, orang tua dan peserta didik di tuntut berinovasi. Tanpa Peran guru, orang tua yang Inovasi dan Kreativitas, peserta didik banyak yang menjadi tambah malas dan tidak manfaatkan Ilmu Tekhnologi (IT) dengan baik.
Program Belajar Dari Rumah (BDR) dengan teknis yang jelas terkait dengan kondisi ekonomi dan budaya masyarakat. Dari sisi ekonomi pembelajaran daring tidak dapat dilakukan secara merata, karena masih banyak peserta didik yang tidak memiliki akses terhadap teknologi, atau tak mampu membayar biaya belajar daring. Sejak wabah Corona-19, sebagian besar daerah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
prihatin ya bu, tetapi kita tetap harus semangat buat masa depan anak2 bangsa. salam literasi ....