Murid : Assalamu'alaikum.

Guru : Walaikumussalam

Murid : Maaf Pak, saya menggangu jam kerjanya

Guru : Ada yang dapat saya bantu

Murid : Saya ibu Nuraini peserta SAGUSABU Jum'at, 12 Februari 2021.

Walaupun saya baru belajar menulis baru mencapai 200 kata perhari.

Guru : 200 kata perhari itu sudah sangat ideal utk sarana latihan mendisiplinkan diri.

Ibu bisa menyusun sebuah naskah dari kumpulan catatan hariannya tadi.

Guru : Jangan lelah belajar Jangan berhenti menginspirasi

Murid : Terimakasih Motivasinya Pak, Inshaa Allah akan diusahakan. Karena saya seperti sedang

belajar berjalan selangkah demi selangkah untuk dapat berlari jauuuuuh sampai akhir mata

memandang

Murid : Sekali lagi saya ucapkan terimakasih Pak

Ternyata beliau sedang menghadapi ujian sertifikasi editor di Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis dan Editor Profesional (LSP PEP) yang sempat stres sebelum mengikutinya. Beliau sempat bergumam dalam hati kecil “Rasanya ingin menangis sembari lari kecil mengelilingi tiang listrik dan mengibarkan selendang merah jambu” terbayang oleh saya adegan film India, sepertinya itu felm favoritnya.

Alhamdulillah, pada hari itu semua aktifitasnya lancar dan beliau dinyatakan kompeten di ujian sertifikasi editor, istilah kerennya luluuus. Tidak sia-sia Beliau mengikuti bimtek dan dua hari sebelum ujian, berusaha keras menurunkan berat badan dari 68 kg ke 65 kg dengan push up, jalan kodok, dan olahraga bilateral dini hari.

Itulah naluri seorang guru tidak inggin mengecewakan muridnya walaupun sedang sedikit stres, pening sepuluh keliling inggin rasanya minum Panadol menghadapi ujian LSP PEP, beliau tetap menjawab pertanyaan murid.

Ucapan selamatpun berdatangan dari kaum neli (nenek nenek lincah) yang cantik-cantik seperti Desi Ratna Sari.