Gadis Impian (Part 4)
Sudah empat tahun aku berada di Negeri para Nabi ini, Cairo Mesir. Aku kuliah di Universitas Al Azhar jurusan Bahasa dan Sastra Arab bersama teman teman sekelas yang berasal dari berbagai Negara di dunia. Dikelas tersebut hanya aku sendiri dari Indonesia.
Kuliahku berjalan lancar dan Alhamdulillah selalu dapat nilai baik. Ini merupakan doa keluarga dan guru guruku tentunya dengan usaha keras yang kulakukan.
Jum'at lalu, aku dikejutkan dengan kabar duka dari pondok. Kyai Rahman telah berpulang ke Rahmatullah. Kabar duka itu sungguh memukulku, aku tidak bisa menyaksikan kyai untuk yang terakhir kalinya.
Kyai Rahman merupakan sosok penyemangat ku. Teringat waktu itu, aku masih duduk dikelas satu tingkat Aliyah. keadaan Ekonomi Orangtuaku sangat melemah hingga tak punya uang untuk membayar uang bulanan di Pondok.
Rupanya Kyai Rahman mengetahui masalahku. Ia memanggilku kekantor dan menanyakan kebenaran masalah yang sedang menimpaku. Aku menceritakan secara detail, lalu beliau membayarkan uang bulanan dan makanku untuk satu bulan. Bukan main senangnya aku kala itu.
Masih banyak kenangan kenangan yang tak bisa lupakan bersama sang Kyai. Mudah mudahan Allah membalasnya dengan kebaikan. Aamiin.
***
Phoneku berdering, kuambil phone yang terletak di meja belajar. Rupanya pesan Via WA dari Bang Alwan. Aku dan bang Alwan berasal dari kampung yang sama dan kuliah di kampus yang sama pula, hanya saja kami beda jurusan.
Bang Alwan sudah menikah dan ia membawa istrinya ikut bersamanya disini. Tempat mereka lumayan jauh dari Asrama tempatku tinggal. Beliau memintaku untuk hadir kerumahnya Siang ini.
Aku sedikit bingung. Sepertinya ada hal penting yang ingin disampaikan beliau. Jarang jarang beliau bersikap seperti tadi, biasanya kalau ada acara tidak dadakan seperti ini.
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 09.00. Usai beres beres kamar aku langsung Mandi dan siap siap untuk berangkat karena perjalanan juga lumayan menyita waktu.
***
Angkutan yang kutumpangi berhenti didepan rumah bang Alwan. Aku memberi salam dan bang Alwan menyambutku dengan senyuman didepan pintu.
"Waaah...rame ni bang" ucapku
Bang Alwan tersenyum kerahku sambil mempersilakan masuk.
Aku mengikuti bang Alwan masuk kerumah dan menuju ruang tamu. Rupanya bang Alwan dan Istrinya sedang ada tamu. Seorang gadis memakai kerudung peach dengan balutan warna busana yang senada, disampingnya ada sepasang suami istri dengan seorang anak bayi perempuan.
Aku ikut gabung bersama mereka sambil saling berkenalan. Jujur sebenarnya aku bingung dengan keadaan kala itu. Mereka ada tamu dan aku diundang untuk datang "Ada apa ini?" Pikirku.
Begini Alfi, ucap bang Alwan membuka bicara dan suasana hening seketika "Abang ingin mengenalkanmu dengan Shafa" ucap bang Alwan sambil melihat kearah gadis itu.
Aku terkejut bukan main, hal yang tak kuduga terjadi siang ini. Aku sempat kaku didepan mereka. Tak sepatah pun keluar dari bibirku, gerogi dan bingung tak tahu harus bicara apa. Aku mengerti maksud bang Alwan mengenalkan kami pastinya berujung perjodohan nantinya.
Bersambung...
Panyabungan, 11 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Manttuuulllllll
Mksi buk Andin
Mksi buk Andin
Mksi buk Andin