Nur'ainun Ritonga

Nur'ainun Ritonga putri dari pasangan Nurli Ritonga dan Naski Tanjung. Lahir di Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 12 September 1991. Menikah dengan Samsu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jutaan Kata dalam Sebuah Stiker (Nur'ainun Ritonga)

Jutaan Kata dalam Sebuah Stiker (Nur'ainun Ritonga)

Semangka merupakan tumbuhan rerumputan yang menjalar diatas tanah sejenis timun. Warna buahnya beragam diantaranya warna merah. Di Mesir dan di Syam Selatan disebut "Bittikh", sedangkan di Daerah Syam Utara disebut " Jabas", di Iraq disebut "Riqqy", di Hijjaj namanya " Habhab", di Maroko disebut "Dalla' ". Ada juga yang berwarna kuning, di Iraq disebut " Bittikh", sedangkan di pesisir Syam dinamani dinamai dengan "Syammam".(Kamus Muhith)

Setelah Media sosial dihujani dengan video dan tulisan yang berisi berita terkait adanya hubungan tidak sehat antara Palestina dan Israel, baru baru ini gambar stiker potongan semangka tak kalah ramainya digunakan sebagai status Whatsapp, facebook serta media komunikasi lainnya, Buah dengan daging berwarna merah dan berbiji hitam ini, dikaitkan dengan warna bendera Palestina. Memang secara zhahir perpaduan warna yang ada pada semangka (Bittikh) sama persis dengan warna bendera palestina, kulitnya berwarna hijau, antara daging dan kulit berwarna putih, dagingnya berwarna merah serta bijinya yang hitam.

Menurut berita di berbagai media, semangka pertama kali muncul sebagai simbol perlawanan rakyat Palestina setelah perang enam hari tahun 1967. Israel melarang pengibaran bendera Palestina di depan umum dianggap tindakan kriminal, sehingga Palestina menjadikan semangka sebagai alternatif. Demikian munculnya potongan buah semangka diberbagai media sosial akhir-akhir ini dianggap sebagai bentuk dukungan dan kepedulian rakyat Indonesia akan keadaan Palestina saat ini.

Ada sisi menarik Antara “Bendera dan Semangka” jika dilihat dari sudut pandang kajian bahasa. Hubungan antara keduanya berkaitan dengan defenisi bahasa itu sendiri yaitu berupa sistem lambang atau simbol yang disepakati oleh sekelompok masyarakat untuk menyampaikan maksud. seperti hal nya mengangguk tanda “Setuju” sedangkan geleng kepala menandakan sebaliknya yaitu "Tidak setuju". Jika foto sebuah garpu dan sendok memberikan isyarat bahwa di daerah tersebut terdapat rumah makan, demikian hal nya foto sebuah handphone dengan tanda silang diatasnya, menandakan bahwa ditempat tersebut dilarang menggunakan handphone, warna “Putih” diartikan dengan “Suci dan bersih” dan warna “Merah” mengambarkan “Keberanian dan semangat”, maka warna yang terdapat dalam buah semangka juga sebagai simbol penyampai pesan yang disepakati masyarakat terkait dukungan terhadap sebuah Negara yang warna benderanya sama persis dengan warna yang ada pada potongan semangka.

Bahasa tidak hanya sebatas bunyi ucapan dari suatu bahasa tertentu, yaitu bunyi bahasa dari gabungan beberapa huruf yang menjadi sebuah kata, kemudian kata kata tersebut disusun menjadi sebuah kalimat, akan tetapi bahasa mencakup hal yang lebih luas. Bahasa juga sebagai lambang atau simbol. Di dalam semiologi lambang dibedakan menjadi delapan jenis tanda dan salah satunya adalah isyarat. Bahasa Isyarat merupakan satu kaidah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol tanpa menggunakan suara atau bahasa non verbal, simbol-simbol yang digunakan berupa pergerakan tangan, mimik wajah, gambar yang mempunyai makna sehingga penutur dan penerima dapat menerima apa yang disampaikan (Rindi, 2015).

Saat ini semua kalangan, tua, muda, remaja dan anak anak lebih suka menggunakan bahasa simbol ketika berselancar dimedia sosial. Setiap perasaan sering diterjemahkan dalam simbol, contohnya saja ketika berselancar di aflikasi Whatsapp atau Facebook, sebagai apresiasi sambutan bahagia disampaikan dengan simbol tepuk tangan, sedih, marah, bingung dan kecewa juga diungkapkan dengan emoticon yang sesuai. Bahasa simbol berupa emoticon sudah cukup dianggap mewakili dari perasaan yang ingin disampaikan pengirimnya. Kehadiran bahasa simbol yang tidak hanya emoticon tapi juga berupa stiker berupa kata dan kalimat seperti ucapan “Ma’annajah, Rou’ah, Mumtaz, La Tahzan” yang ditulis dengan bahasa arab, tentu saja akan menjadi media pembelajaran yang tanpa sengaja bisa menambah perbendaharaan kosa kata baru bagi pembaca. Keberadaan bahasa simbol seperti demikian hendaknya dimaknai sebagai kemajuan berbahasa diera kemajuan teknologi dan harus bisa disikapi dengan bijak dan bermuara pada efektivitas komunikasi. Artinya penggunaan simbol harus benar-benar memenuhi keefektifan komunikasi itu sendiri.

Kiranya stiker semangka menjadi tanda akan kemajuan bahasa di era kemajuan teknologi. Bahasa itu dinamis, ia bergerak seiring dengan berkembangnya budaya masyarakat dan kemajuan teknologi. Dari stiker semangka kita simpulkan, dengan kemajuan teknologi sebuah stiker dapat mewakili jumlah kata tak terhingga, berisi do’a, prihatin, dukungan, kasih sayang dan kepedulian.

Ya Allah... Dengan kasih sayangmu, berilah keselamatan, keamanan dan kenyamanan terhadap saudara-saudara kami di Palestina.

(Medan, 06 Nov 2023)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post