Nur'ainun Ritonga

Nur'ainun Ritonga putri dari pasangan Nurli Ritonga dan Naski Tanjung. Lahir di Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 12 September 1991. Menikah dengan Samsu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perempuan dan Kemerdekaan

Perempuan dan Kemerdekaan

Keberhasilan tidak dicapai secara instan, perlu proses panjang dengan melalui tajamnya belokan dan kerasnya bebatuan .Demikian untuk mencapai kemerdekaan suatu bangsa, peran dan perjuangan perempuan suatu hal yang tak dipungkiri. Para pejuang perempuan kala itu rela mempersembahkan jiwa dan raga, baik dari garis depan maupun belakang untuk satu kata yaitu "kemerdekaan".

Kaum adam dan Hawa sama dihadapanNYA, hanya ketaqwaan yang membedakan, namun budaya patriarki di Indonesia masih tumbuh subur, dimana kaum lelaki menjadi makhluk yang di puja, lebih layak untuk di depan, menempati derajat yang lebih tinggi dibanding perempuan serta kehadirannya dianggap paling penting di dalam sebuah keluarga.

Bukan tanpa alasan, dalam satu suku anak lelaki merupakan sosok yang akan meneruskan marga dalam keturunan, ini merupakan salah satu alasan ketika mengidamkan kehadiran anak lelaki dalam kelurga tersebut.

Hari ini, keberadaan perempuan tidak bisa di nomor duakan, karena eksistensi dan kemampuannya terus bergerak di dalam berbagai bidang semakin di depan. Bukan tanpa alasan, sebut saja dalam dunia Akademik, beberapa perempuan menjadi pemimpin dalam suatu lembaga pendidikan (Kepala sekolah, Ketua, Rektor dalam suatu Kampus dll), begitu juga dalam lingkungan masyarakat dan pemerintahan.

Namun, untuk beberapa kasus, tidak sedikit fakta yang kita lihat dalam kehidupan nyata, bahwa masih banyak perempuan yang hidup dalam tekanan, pendapatnya diabaikan, hak nya tidak terpenuhi dan kasus ini banyak terjadi khususnya dalam kehidupan berkeluarga. Banyak perempuan yang harusnya menjadi tulang rusuk tapi juga sebagai tulang punggung.

Untuk mencapai makna dari sebuah kemerdekaan, perjuangan kaum perempuan dimulai dari hal yang paling kecil, yaitu dari sebuah keluarga, bagaimana agar pendapat perempuan didengar dan hak nya diberikan. Dengan demikian Kemerdekaan bagi kamu perempuan bukan lagi saatnya diperjuangkan, tapi sudah sampai pada tahap mempertahankan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post