Nur'ainun Ritonga

Nur'ainun Ritonga putri dari pasangan Nurli Ritonga dan Naski Tanjung. Lahir di Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 12 September 1991. Menikah dengan Samsu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nahwu dan Sharaf
Nahwu dan Sharaf, Keterkaitan Fungsinya Dengan Pendidikan Keluarga

Nahwu dan Sharaf

NAHWU DAN SHARAF

Ilmu Nahwu dan Sharaf sangat pamiliar di kalangan pembelajar bahkan non pembelajar bahasa Arab, khususnya yang berkaitan dengan Ilmu bahasa arab dan ilmu syar'i (Fiqih, tafsir, hadits dan lainnya) .

Dalam satu ungkapan dijelaskan bahwa, "Ilmu Nahwu" merupakan "Bapaknya" Ilmu bahasa arab dan ilmu syar'i, sedangkan "Ilmu sharaf" adalah "Ibunya".

Diketahui bahwa, ilmu nahwu merupakan ilmu yang mempelajari tentang I'rab dan bina', susunan dan kedudukan suatu kata serta membahas terkait bunyi harakat akhir dari suatu kata. misal ذهب محمد الى الجامعة, kenapa kata محمد huruf akhirnya berbaris dhommah? sedangkan الجامعة kenapa huruf akhirnya berbaris bawah?

Sedangkan ilmu Sharaf, ilmu yang mempelajari tentang asal mula terbentuknya suatu perubahan kata dari satu bentuk kebentuk yang lainnya misal, كتب يكتب كتبا كاتب مكتوب اكتب لا تكتب الخ serta masih banyak lagi tashrif (perubahan) kata lainnya, atau dalam defenisi lain disebut juga dengan ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip untuk mengetahui pola (wazan) kalimat dan kondisinya, misal kata مساجيد merupakan wazan dari kata مفاعيل dan lain sebagainya.

Jika dikatakan bahwa Ilmu Nahwu adalah "Bapaknya" sedangkan Ilmu Sharaf adalah "Ibunya", lantas manakah yang seharusnya lebih dahulu kita pelajari? Nahwu kah? Atau Sharaf kah?

Sebagaimana layaknya Ibu dan Ayah yang saling berdampingan dan tak terpisahkan serta saling melengkapi atas kekurangan masing-masing, demikian dua Ilmu tersebut yang mesti dipelajari secara berdampingan dan bersama-sama.

Singkatnya, jika dikaitkan dengan pendidikan anak dalam keluarga, "Ilmu Nahwu" mengarahkan bagaimana suatu kata dibunyikan serta bagaimana baris akhir dari suatu kata, layaknya seorang ayah berperan untuk meluruskan kesalahan, mendidik dan mengarahkan.

Sedangkan "Ilmu sharaf", dianalogikan sebagai "Ibu" yang melahirkan beragam kosa kata, sesuai dengan polanya masing-masing, ya, seperti "Ibu" yang darinya anak-anak lahir, dan ditangannya kita tumbuh dan berkembang hingga sampai seperti sekarang ini.

Penulis. Nur'ainun Ritonga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya Bu Nur, salam sukses

19 Jan
Balas

Terimakasih bunda. Salam kenal

19 Jan

Terimakasih bunda. Salam kenal

19 Jan

Terimakasih bunda. Salam kenal

19 Jan

Terimakasih bunda. Salam kenal

19 Jan



search

New Post