Setiap orang memiliki watak berbeda. Beberapa watak yang tampak seperti, pemarah, pemaaf, pembohong, ceria,  tidak percaya diri, bijaksana, pendendam dan pendiam. 

Perlu kita ketahui bahwa watak seseorang terbentuk dari faktor genetik atau Lingkungan (Khususnya pola asuh), tentunya mengubah watak  tidak mudah, bahkan pendidikan tinggi sekalipun nyaris selalu tidak berhasil dalam mengubah watak seseorang. Pepatah Melayu mengatakan "Babiat (Harimau) dibalik rumah. Tabiat (Watak) tak terubah".

Sebuah Video di tiktok menanggapi berita terkait kekerasan rumah tangga yang sedang viral  di media sosial akhir-akhir ini, "Jangan mengira bahwa  pernikahan akan mengubah watak buruk seseorang atau beranggapan, bukankah cinta akan mengalahkan segalanya? Apalagi dengan adanya anak akan dengan mudah untuk berubah". Ingat! Pernikahan tidak menyembuhkan, melainkan akan melipat gandakan sifat seseorang.

Tidak sedikit berita yang dipertontonkan di media sosial terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga, sebagian memilih untuk tetap bertahan, karena alasan cinta dan anak, serta memilih kata "damai" dengan memberi kesempatan kepada pasangan untuk memperbaiki diri, akan tetapi tidak sedikit pula mengambil jalan dengan mengakhiri  pernikahan walau masih seumur jagung. 

Jika tetap ingin memilihnya/mempertahankannya, perlu diketahui bahwa, watak diibaratkan sebuah rumah, untuk mengubahnya, kita harus mampu meruntuhkan dan membangunnya kembali mulai dari awal. Jadi, butuh tenaga, pikiran dan kesabaran ekstra. 

Penulis. Nur'ainun Ritonga.