Oleh : Nur Aisiyah

"Thek...thek...thek!"

Suara bakul bakso keliling mengalihkan perhatian Lusi dari mainan boneka bonekaan. Anak yu Jarmi itu kalau mendengar bunyi bakul khas panganan kesukaan selalu "tengen". Istilah orang Jawa yang artinya bisa cermat. Jangankan bakul bakso, suara bakul sandal jepitpun dia hapal.

😀😀😀

Alhasil merengeklah ia minta dibelikan bakso sama ibunya

"Bukannya gak boleh nduk! Tapi setiap kamu beli selalu kamu othek2 saja. Mubazir."

Tapi bukannya menurut, si Lusi malah meraung raung mengeluarkan jurus ampuhnya. Bocah 4 tahun itu seakan gak mau peduli. Pokoknya ia harus dapat yang ia mau.

"Ya udah. Sana bakul baksonya dipanggil. Ini uang dan mangkuknya. Tapi kamu harus janji mau menghabiskan sampai bersih."

Setengah berlari sambil mengangguk Lusipun menghampiri bakul bakso di seberang gang depan rumahnya.

🙂🙂🙂

Tak lama ia sudah kembali, bersila lalu dimakanlah bakso itu. Yu Jarmi sesekali memperhatikan. Aman, sepertinya anaknya bakal menghabiskan bakso itu. Selang dua menit,

"Buk, aku boleh makan bakso di teras?"

"Ya gak apa apa. Yang penting dihabiskan."

Lusipun ke depan dan sejurus kemudian kembali ke dalam rumah.

"Bu, mangkuknya dah bersih dan baksonya habis." Sambil tersenyum senyum ia memperlihatkan mangkoknya yang memang bersih. Yu Jarmipun ikut tersenyum sambil berguman, "Wah anakku dah pandai njahilin ibunya ya!"☺

Ponorogo, 7 Juni 2021