Nur Aisyah

nama: Nur Aisyah Lubis Pekerjaan: Guru Tempat dan tanggal lahir : Adianjior, 22 November 1986 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kau yang tak perduli atau Aku yang terlalu ingin diperhatikan?

Kau yang tak perduli atau Aku yang terlalu ingin diperhatikan?

Beberapa pekan berlalu setelah menjenguk ibu Rina, bagaimana kondisi ibu Rina saat ini?, saya mencoba mencari jawaban dari pertanyaan saya itu dengan mencoba menghubungi Rina. Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif, tiga kali saya coba terdengar suara nuut, nuut, nuut nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif, suara ini terus yang menyahut saat saya menghubunginya. Rasa penasaran saya tidak berhenti hanya sampai disini. Saya mencoba menanyakan nomor kakak atau ayah Rina ke kakak pembina, ting, bunyi WA masuk, ternyata WA ini dari Ruri yang mengirim nomor HP kakak Rina dan ayahnya. Karena di Hp asrama biasanya anak-anak menyimpan nomor HP yang sering mereka hubungi saat mereka di asrama sekolah.

Tak sabaran untuk menelpon Rina, saya pun mencoba menghubungi nomor kakaknya dan menanyakan kabar keluarganya, kakaknya menyampaiakan “kalau Rina sedang terpukul sekali sejak ibu meninggal, Rina banyak diam kakak, kayaknya nanti saja kakak telp ya kak, biar nanti saya yang miskol, kalau keadaannya memungkinkan ya kak”. Sayapun mengiayakan dan menutup telp. Sontak saat kakak Rina bilang ibunya meninggal saya langsung terduduk dan mengucapkan “Innalilllahi wa inna ilaihi rajiun”, tak tau hendak mengucapkan kata-kata lagi, saya terdiam dan sejenak membacakan al-fatiha buat ruh ibunya Rina.

Beginilah suratan kehidupan anak kecil yang penuh ujian dan rintangan kehidupan. Diapun berjuang berdua dengan kakaknya, tanpa mengetahui kemana hendak mencari ayah mereka. Ada rasa hendak menyampaikan kepiluan yang dialami, berbagi cerita kisah-kisah dimana ayah meninggalkan, semua lenyap tak ada gunanya mengharap terlalu banyak, itulah mungkin yang dirasakan Rina saat ini bersama kakak dan adek-adeknya.

Rina memilih untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena dia harus menjaga adik-adiknya, dia punya dua adik, yang paling kecil masih berusia 5 tahun, yang diatasnya kelas 3 SD. Jika dia sekolah adiknya yang masih sekolah siapa yang akan mengantar dan siapa yang akan menjaga si bungsu, sementara kakaknya harus bekerja membantu-bantu di restoran yang terkadang larut malam baru pulang ke rumah. Kalau kakak pulang terkadang kakak bawa nasi lebih dari restoran, itu bisa kami makan bersama sehingga tidak perlu lagi untuk memasak di sore hari. Namun ada beberapa kali kakak tidak membawa nasi hanya sambal dan lauk pauk saja yang ada, tapi kami tetap senang karena masih ada yang hendak kami makan saat malam itu sebelum kami terlelap dengan perut kosong dan lapar. Namun menunggu kedatangan kakak pulang kerja terkadang membuat adik-adik sudah tertidur. Semua ini Rina ceritakan ke saya saat saya berkunjung ke rumahnya setelah pengumuman kelulusan anak-anak SMA sederajat.

Rina anak yang dulu suka membangkang tidak ada lagi dalam kamusnya saat ini, kini dia menjadi anak yang baik hati dan optimis serta memiliki motivasi yang kuat untuk menjadikan adik-adiknya orang yang berhasil. Dia yakin pengorbanannya akan membuahi hasil. Rina sayang bangat kak sama adik-adik, “beginilah ibu dulu repot ngurusin kami berempat kakak”, repot bangat pastinya kak. Saya hanya terharu melihat Rina yang yang berubah menjadi wanita sholehah, baik hati dan tahu tentang kewajibannya, juga sayang sama kakak dan adik-adiknya. Kondisi bisa merubah seseorang, yang baik kini bisa berubah menjadi jahat, orang yang jahat bisa berubah menjadi baik. Namun jika banyak kebaikan yang tertanam dalam diri sesulit apapun kondisi kehidupan seseorang dia tetap yaqin kalau ini yang terbaik buatnya. Semoga rahmat Allah selalu tercurah kepada para pembaca. Mohon maaf bila mana ada kesamaan nama, atau kemiripan kisah yang tertuang dalam kisah yang saya tulis ini, tidak niat sedikitpun untuk menyebarkan kisah pribadi seseorang, disini saya ikhlas yang saya ambil dari kisah inspiratif yang dipadukan dari perjalan pribadi. Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post