Peran motivasi belajar
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan respons, sedangkan apabila dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku (peserta didik) itu memiliki motivasi belajar terhadap sesuatu. Kekuatan pendorong untuk melakukan hal itu kadang kala meningkat namun kadang kala menurun.
Motivasi mempunyai peranan strategis dalam aktifitas belajar seseorang. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktifitas sehari-hari (Prihartanta, W.2015).
Untuk peningkatan motivasi belajar menurut Abin syamsudin M (1996) yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi bebrapa indikatornya dalam tahap-tahap tertentu. Indiktor motivasi antara lain: 1) durasi kegiatan, 2) Frekuensi kegiatan, 3) presistensinya pada tujuan kegiatan, 4) ketabahan, keuletan dn kemampuannya dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5) pengabdian dn pengorbanan untuk mencapai tujun, 6) tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7) tingkat kualifikasi prestasi, 8) arah sikapnya terhdap sasaran kegiatan.
Kita simpulkan pembahasan kita belajar adalah “ suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya, bahwa belajar adalah : “ ....a process of Progressive behavior adaptation”. Berdasarkan eksperimennya , B.F. Skinner percaya nahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila diberi penguat (reinforcer). dan Pengertian motivasi belajar, dalam hal ini Sadirman A.M mengemukakan bahwa “motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai” . Sedangkan Jenis motivasi ada dua yaitu motivasi intrinsik (internal) dan motivasi ekstrinsik (eksternal).
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sangat memotivasi diri
Bagus sekali tulisannya. Salam Literasi.