NURAJIJAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jurnal dwi mingguan modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak

Jurnal dwi mingguan modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 1.2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Oleh : Nurajijah, S.Pd. CGP Angkatan 9 Kabupaten Brebes

Jurnal ini saya susun setelah saya mengikuti dan mempelajari modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak. Dalam menyusun jurnal, saya menggunakan model 4F, yakni Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan). Dengan tujuan untuk memudahkan dalam memahaminya, 4F tersebut saya artikan dalam bahasa pertanyaan, yakni 1) apa yang saya alami; 2) apa yang saya rasakan; 3) apa yang saya dapatkan; dan 4) apa yang akan saya lakukan. Model Refleksi 4F yang dimaksud Fact ( Peristiwa), Feelings (Perasaan), Finding (Pembelajaran), Future (Penerapan), Facts (Peristiwa)

1. Peristiwa ( Fact )

Ada banyak hal yang saya pahami setelah mempelajari modul 1.2 ini diantaranya otak manusia memiliki kemampuan berpikir cepat dan berpikir lambat. Batang otak dan sistem limbik merupakan bagian otak yang bekerja untuk sistem otomasisasi yang tidak memerlukan banyak energi bahkan dapat mengkonversi energi sehingga dapat bekerja dengan cepat. Cara berpikir cepat berkaitan dengan refleks manusia untuk menghindar jika terjadi ancaman atau jalur aksi dan reaksi, sedangkan berpikir lambat dikendalikan oleh otak luhur manusia dan otak mamalia yang digunakan untuk berpikir, kreatif, strategi yang merupakan kekuatan akan tetapi mengeluarkan banyak energi. Selama ini saya berpikir bahwa cara berpikir lambat itu lebih buruk daripada cara berpikir cepat, namun kenyataannya setelah mempelajari modul ini berpikir lambat bukan berarti buruk akan tetapi butuh pertimbangan untuk menganalisis kebenaran sesuatu. Berpikir cepat dan berpikir lambat sama-sama dibutuhkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Manusia dapat berpikir cepat ketika dalam situasi yang mengharuskan berpikir cepat. Dalam modul ini juga saya memahami bahwa manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu bertahan hidup, kasih sayang, kekuasaan, kesenangan, dan kebebasan. Lima kebutuhan dasar menjadi fitrah nyata yang memang dibutuhkan manusia. Dari kelima kebutuhan dasar tersebut dapat membuat manusia tergerak, bergerak, dan menggerakan. Selain itu dapat tergerak karena adanya motivasi instrinsik dari dalam diri yang kuat untuk melakukan perubahan dalam dirinya. Sebagai pendidik selain menumbuhkan motivasi instrinsik dari dalam diri untuk dirinya sendiri, harus juga menumbuhkan motivasi interinsik dari murid dengan fokus menyediakan suasana pembelajaran yang membangkitkan motivasi intrinsik murid.

Seorang calon guru penggerak melalui pendidikan guru penggerak diharapkan dapat membawa perubahan pada ekosistemnya untuk itu guru penggerak harus memilki nilai-nilai guru penggerak diantaranya berpusat pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Nilai-nilai ini penting dimiliki oleh penggerak agar dapat menjalankan perannya menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, menggerakan komunitas praktisi, dan mewujudkan kepemimpinan murid.

Menyelesaikan tugas di LMS terkait mulai dari diri & eksplorasi konsep. Pada hal ini saya diarahkan untuk membuat trapesium usia yang di dalamnya saya menuliskan dua peristiwa penting yang pernah terjadi dalam hidup saya yang sangat membekas dalam pikiran saya baik peristiwa negatif maupun positif. Dalam menyusun peristiwa negatif, perasaan saya seperti sedang mengalami peristiwa negatif tersebut, malu dan kecewa masih teringat di memori saya hingga saat ini. Untuk peristiwa positif yang pernah terjadi membuat saya bersemangat kembali untuk menceritakannya dan hal tersebut membuat saya mengingat kembali moment menyenangkan ketika duduk di SMK.

2. Perasaan / Feelings

Setelah mempelajari modul 1.2 ini, perasaan saya masih sama dengan modul 1.1 yaitu sangat bahagia dan bersyukur. Mempelajari modul yang ada dalam pendidikan guru penggerak ini mengubah pandangan saya yang lama tentang pengajaran, pembelajaran, dan pendidikan. Mengikuti pendidikan guru penggerak ini banyak ilmu yang saya peroleh, semoga saya dapat memaknai pengalaman yang saya dapatkan ini untuk merefleksi diri saya agar terus meningkatkan kompetensi diri dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid demi terwujudnya merdeka belajar dan Profil Pelajar Pancasila.

Beberapa minggu telah usai dalam mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak ini, berbagai macam perasaan yang saya rasakan, diantaranya perasaan termotivasi, tertantang, dan juga khawatir tidak dapat melaksanakan pendidikan ini dengan baik dan maksimal, bahkan merasa minder karena melihat teman-teman calon guru penggerak yang hebat-hebat. Di sisi lain, ada sederet tugas pokok sebagai pendidik yang harus diselesaikan bersamaan. Akan hal itu semua terasa bercampur aduk serta tetap berusaha memanajemen waktu dengan baik dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini.

Ketika berkolaborasi bersama rekan CGP adalah seperti mendapatkan pencerahan yang menyejukan, banyak hal yang mencerahkan pemikiran saya yaitu tentang bagaimana seharusnya kami bersikap sebagai guru penggerak dengan memahami nilai dan menjalankan peran guru penggerak dalam dunia Pendidikan.

3. Pembelajaran /Findings

Setelah pembelajaran modul 1.2 ini, saya merasa ada kaitan antara modul 1.1 dan 1.2 yakni untuk mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara guna mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, maka guru penggerak harus memiliki nilai-nilai guru penggerak, diantaranya berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Dari perwujudan nilai-nilai tersebut, maka guru penggerak dapat menjadi agen perubahan pembelajaran. Akhirnya saya mampu untuk menerapkan nilai-nilai sebagai seorang guru penggerak. Nilai yang telah saya miliki diantaranya nilai berpusat pada murid, mandiri, dan kolaboratif. Nilai reflektif dan inovatif telah dimilki namun masih harus dikembangkan lagi untuk. Nilai berpusat pada murid yang saya laukan dan akan terus saya lakukan secara berkelanjutan diantaranya melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, merencanakan pembelajaran dengan model dan metode pembelajaran yang variatif, membuat kesepakatan kelas bersama murid, melaksanakan pembelajaran dengan pengalaman langsung melalui kegiatan praktikum dan memanfaatkan alam sekitar, dan menjadi motivator bagi murid. Nilai mandiri yang sudah saya lakukan dan akan dilakukan secara berkelanjutan diantaranya mengikuti pelatihan-pelatihan, menjadi anggota komunitas praktisi, mengikuti webinar dan seminar, dan belajar mandiri melalui buku, jurnal, dan tutorial yang ada. Nilai reflektif yang telah saya lakuan dan akan terus dilakukan secara berkelanjutan diantaranya menarik kesimpulan dan merefleksi pembelajaran bersama murid, meminta rekan sejawat melihat dan memberikan saran terhadap pembelajaran yang saya lakukan dan melakukan evaluasi dan perbaikan dari hasil supervisi kepala sekolah. Nilai kolaboratif yang telah saya lakukan dan akan saya lakukan secara berkelanjutan berkolaborasi dengan murid dalam pembelajaran, berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menentukan metode dan strategi pembelajaran, berkolaborasi dengan kepala sekolah dan seluruh stake holder yang ada untuk merencanakan dan melaksanakan program sekolah. Terakhir nilai inovatif yang masih sangat sedikit saya lakukan dan akan terus saya tingkatkan ke depannya. Nilai inovatif yang telah saya lakukan adalah membuat media pembelajaran, membuat evaluasi penilaian dengan platform digital yang ada, dan membuat game atau permainan untuk mengingat materi yang telah dipelajari setelahnya.

4. Penerapan / Future

Berdasarkan nilai dan peran guru penggerak yang saya pelajari dalam modul ini, maka rencana yang akan segera saya lakukan ke depan sebagai berikut:

Ø Membuat kesepakatan kelas

Ø Menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik atau gaya belajar peserta didik

Ø Menggunakan metode among dalam mendidik murid

Ø Aktif melakukan pengembangan diri secara mandiri

Ø Memanfaatkan teknologi digital untuk mendesain media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

Ø Selalu melakukan refleksi baik dari diri sendiri, murid dan rekan sejawat selanjutnya menindaklanjuti hasil refleksi tersbut untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya

Ø Aktif berkolaborasi dengan semua pihak (siswa, rekan sejawat, Orang tua siswa dan pihak lain di luar sekolah).

Ø Target saya selanjutnya dapat menggerakan ekosistem sekolah untuk mewujudkan perubahan mencapai tujuan pendidikan bersama.

Ø Melakukan pengembangan diri dengan mengikuti berbagai diklat, pelatihan ataupun seminar yang menunjang kinerja sebagai pendidik.

um Edi P, SE, S.Pd

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post