Tantangan hari ke 30

#TantanganGurusiana

Sepertinya baru kemarin aku memakai seragam SMP, tapi sekarang aku sudah memakai PSH. Sepertinya baru kemarin aku menjadi anak-anak yang lagi senang-senangnya bermain, tapi sekarang aku sudah mempunyai anak, tidak hanya satu melainkan ratusan. Sepertinya juga baru kemarin aku melihat teman-temanku berkelahi memperebutkan seorang gadis yang menurut mereka cantik, tapi sekarang aku yang melerai anak-anakku jika mereka berkelahi.

Waktu memang begitu cepat berlalu, padahal aku kadang-kadang tidak merasakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diriku. Dengan begitu, berarti ada tanggung jawab yang tidak ringan yang harus kupanggul di pundakku. Aku musti mengerjakan tugasku dengan baik, begitu juga dengan anak-anakku. Mereka harus menyelesaikan tugasnya dengan baik pula.

Anak-anakku……..! Yah, merekalah yang menjadi buah hatiku dan sekaligus tanggung jawabku. Anak-anakku, mereka tidak boleh nakal, mereka harus rajin belajar dan mereka harus sukses. Itulah yang menjadi keinginanku, tentunya juga keinginan orang tua yang lainnya.

Tidak hanya itu, kadang-kadang mereka juga menangis di pangkuanku jika mereka merasa tidak kuat lagi menanggung beban yang dipikulnya. Dan akupun harus siap untuk membantunya.

Namun, ada beberapa diantara anak-anakku tersebut yang susah sekali dinasehati. Aku tahu mereka ingin bebas, aku tahu mereka tidak ingin dikekang, karena aku juga pernah melewati masa-masa yang sama dengan mereka. Pikiranku langsung bermain ke masa lalu jika hal itu terjadi pada sebagian anak-anakku. Aku dulu juga ingin bebas, aku juga tidak mau dikekang. Tapi kebebasan yang bagaimana? Tentunya kebebasan yang terbatas. Kebebasan yang aku sendiri tahu batasan-batasannya. Tapi, apakah anak-anakku juga mengetahui akan hal itu? Semoga saja, Ya! Aku harus bisa merangkul anak-anakku supaya dapat berjalan pada relnya. Aku harus bisa memberikan kasih sayang dan pendekatan yang halus pada mereka. Itulah caraku, karena aku tahu mereka berbeda!!!

Anakku…, kalau kalian jadi anak manis, pinter, nurut, dapat dipastikan semua orang akan menyukai kalian. Tetapi kalau kalian nakal, susah diatur, tidak pinter, apakah ada orang yang akan menyayangi kalian? Tentu jawabannya “Tidak”!!! Namun aku harus tetap menyayangi kalian tanpa ada perasaan pilih kasih. Aku harus tetap memberi dukungan penuh pada kalian supaya kalian sedikit demi sedikit bisa merubahnya. Perubahan itu nggak perlu drastis, tapi pelan-pelan saja. Itu sudah cukup membuatku bangga pada kalian.

Anakku sayang…., aku sadar, aku tidak dapat mendidik dan membimbing kalian sendirian. Aku butuh orang tua-orang tua lain yang mau membantuku untuk menjadikan kalian manusia sukses dan berguna bagi negara yang sedang berkembang ini.

Tata, Titi, Tuti, Toto, Tika, Tiki, Tina, Tini, Tono, Toni, Tiwi, Tomi, Temu, Tesa, Tesi, Tati, Tita, Tomo, Tumi, Tere, Tari, Tria, Tiar, Tira, Tora, Trio, Turi, Tami, Timi, Tedi, Tedo, Todi, kalian adalah anak-anakku, kalian adalah kebanggaanku. Jadilah kalian anak-anak yang berakhlak mulia, berbakti pada orang tua, cerdas, maju ke depan dan optimis dalam menghadapi tantangan hidup yang semakin berat. Supaya bangsa dan negara ini bangga memiliki generasi penerus yang dapat diandalkan. Doaku, semoga kalian semua kelak menjadi orang-orang yang sukses dan tetap berpedoman pada kejujuran. Semoga….!!!