Cinta dalam Secangkir Cokelat Panas
Pagi ini hatiku risau. Tes wawancara yang sedianya menjadi tahap terakhir dalam penerimaan karyawan baru di sebuah perusahaan terkenal di kotaku membuat pikiranku kacau. Rasa khawatir akan kegagalan yang bakal aku dapatkan membuat semuanya berantakan.
"Oh, Tuhan. Bantu aku menata semua rasa ini," pintaku pada Sang Pemberi Kehidupan.
Aku pun berjalan dengan mantap memasuki gedung megah yang akan menjadi tempatku bekerja jika aku diterima nanti. Kusapa orang-orang yang ada di gedung itu. Ruang interview berada di ujung lorong setelah lobi. Tak sengaja aku berpapasan dengan Galang. Ya, Galang. Laki-laki yang dulu menaruh hati padaku saat masih di bangku SMA. Penampilannya sangat gagah dengan balutan kemeja hijau toscha dan dasi warna senada, serta celana hitam. Jauh sekali dengan penampilannya saat dia masih SMA yang selengekan. Kami saling bertegur sapa sejenak. Kemudian dia berlalu. Aku pun menuju ruang interview karena tampaknya ini giliranku setelah tiga kandidat sekretaris sebelumnya.
Tak berselang lama setelah tes wawancara dilakukan, pengumuman hasilnya pun tidak bertele-tele. Hatiku berdegup kencang. Berharap akulah yang mendapatkan posisi itu. Posisi yang sangat strategis bagi perempuan lulusan akademi sekretaris. Apalagi kalau bukan menjadi sekretaris pribadi big bos. Akhirnya aku bisa tersenyum lebar saat namaku disebut untuk diterima sebagai sekretaris big bos. Aku kegirangan. Beberapa saat kemudian, Galang datang dan menyalamiku.
Euforia kegembiraanku belumlah pudar, tiba-tiba Galang mengajakku ke kantin kantor. Dia ingin memberikan sebuah perayaan atas diterimanya aku menjadi sekretaris pribadi big bos. Dia memesankan secangkir cokelat panas kesukaanku. Dia masih ingat minuman kesukaanku saat masih SMA.
"Selamat ya Re, cokelat panas ini aku persembahkan untuk sekretaris pribadiku. Aku juga ingin kelak, sekretarisku ini menjadi pendamping hidupku."
Aku terlongong. Mataku belum berkedip sejak mulut Galang mengucapkan kata-kata itu kepadaku.
"Jadi dialah big bos-ku kelak?" tanyaku dalam benak.
Galang tersenyum manis. Senyum yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Senyum yang aku abaikan saat menjadi siswa putih abu. Senyum termanis dan paling tulus yang belum pernah aku temukan dalam dirinya.
"Aku memang yang mengatur semua ini agar kamu bisa hadir dalam kehidupanku. Hadir dalam hari-hariku untuk menjalani kehidupan. Maaf bila caraku membuatmu tidak berkenan, tetapi itulah yang aku bisa lakukan agar bisa mendapatkan hatimu kembali. Aku tahu, kau dulu menolakku karena penampilanku yang dekil, tampangku yang berantakan, dan prestasiku yang tidak bisa kau banggakan bila aku menjadi kekasihmu. Diammu saat aku utarakan isi hatiku, membuatku tersadar bahwa cinta yang kau inginkan bukanlah sekadar cinta. Kau membutuhkan cinta dengan penuh kesungguhan hati. Bukan cinta monyet ala remaja pada umumnya. Kini kau bisa lihat. Aku buktikan kesungguhanku dan mewujudkan keinginan hatimu. Secangkir cokelat panas ini juga satu bukti bahwa setiap hal yang ada pada dirimu masih menjadi sebuah harapan untukku agar kita bisa bersatu."
Aku terdiam. Kutatap bola matanya yang menyipit karena bibirnya yang tersenyum. Ketulusan cinta di sorot matanya mampu meluluhkan keangkuhan cinta yang aku bangun sejak bertahun-tahun lalu.
"Selamat datang, Sekretaris Pribadiku," ucapnya lirih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah, ....cinta sejati tuh, bu.
iya kah Bu? hehe
Wah, ....cinta sejati tuh, bu.
keren..
isin aku..jebul ana Taz Maghfur
Wah.. Pasti bahagia si Galang ya.. Eh si Re juga pastinya. Semoga berjodoh. Mantap bund...
iya Bu,,
Keren Mbak
Terima kasih Bu
Waduh... senangnya...keren abis mbak Ike....
tunggu cerita selanjutnya ya Uni
Kereeeen banget bu ike
tarimo kasih Ibu..kangen ngobrol sama Ibu
CLBK mbk, keren cerpenya
Umiiii,,,malu saya
Keren bu
terima kasih Ibu
So sweet
bingiiits
bingiiits
bingiiits
Waw keren mom.. Mengalir Asyeeekkkk
mokasih Ibu
mokasih Ibu
Asyik. Cinta lama bersemi kembali karena ada kesempatan. Mantul Bu. Salam literasi
haaha..iya...salam literasi
Mantul ceritanya Bu, sehat dan sukses selalu buat ibu aamiin
aamiin terima kasih. doa yg sama
Mbak Ike sekali-sekali tulisannya muncul tapi gurih dan renyah. Lanjut Mbak
hehe,,nunggu inspirasi nongol Pak
mantaf ceritanya, pembuktian cinta yang nyata
naluri cewek bu,,hehe
Wow, kereeen. So sweet. Slamat menjalankan tugas sebagai sekretaris pribagi dan selamat juga segera akan menjadi nyonya big bos. Salam Mba Re.
hahahahaha...salam hangat
Keren CLBK...suces mbak
berandai-andai, Uni..wakakakakaka
Keren CLBK...suces mbak
Nda bisa berkata2 lagi...Keren...
wataw, plis deh Pak...melambung jauh, terbang tinggi
Woow keren banget Bu...ditunggu cerpen yang lainnya.
Siap, Ibu.
Romantisnya say.
Siap. Lagi suka yg romantis-romantis