Nurani Ike

I wanna be what I wanna be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cinta dalam Secangkir Cokelat Panas
canva.com

Cinta dalam Secangkir Cokelat Panas

Pagi ini hatiku risau. Tes wawancara yang sedianya menjadi tahap terakhir dalam penerimaan karyawan baru di sebuah perusahaan terkenal di kotaku membuat pikiranku kacau. Rasa khawatir akan kegagalan yang bakal aku dapatkan membuat semuanya berantakan. 

"Oh, Tuhan. Bantu aku menata semua rasa ini," pintaku pada Sang Pemberi Kehidupan.

Aku pun berjalan dengan mantap memasuki gedung megah yang akan menjadi tempatku bekerja jika aku diterima nanti. Kusapa orang-orang yang ada di gedung itu. Ruang interview berada di ujung lorong setelah lobi. Tak sengaja aku berpapasan dengan Galang. Ya, Galang. Laki-laki yang dulu menaruh hati padaku saat masih di bangku SMA. Penampilannya sangat gagah dengan balutan kemeja hijau toscha dan dasi warna senada, serta celana hitam. Jauh sekali dengan penampilannya saat dia masih SMA yang selengekan. Kami saling bertegur sapa sejenak. Kemudian dia berlalu. Aku pun menuju ruang interview karena tampaknya ini giliranku setelah tiga kandidat sekretaris sebelumnya.

Tak berselang lama setelah tes wawancara dilakukan, pengumuman hasilnya pun tidak bertele-tele. Hatiku berdegup kencang. Berharap akulah yang mendapatkan posisi itu. Posisi yang sangat strategis bagi perempuan lulusan akademi sekretaris. Apalagi kalau bukan menjadi sekretaris pribadi big bos. Akhirnya aku bisa tersenyum lebar saat namaku disebut untuk diterima sebagai sekretaris big bos. Aku kegirangan. Beberapa saat kemudian, Galang datang dan menyalamiku.

Euforia kegembiraanku belumlah pudar, tiba-tiba Galang mengajakku ke kantin kantor. Dia ingin memberikan sebuah perayaan atas diterimanya aku menjadi sekretaris pribadi big bos. Dia memesankan secangkir cokelat panas kesukaanku. Dia masih ingat minuman kesukaanku saat masih SMA.

"Selamat ya Re, cokelat panas ini aku persembahkan untuk sekretaris pribadiku. Aku juga ingin kelak, sekretarisku ini menjadi pendamping hidupku."

Aku terlongong. Mataku belum berkedip sejak mulut Galang mengucapkan kata-kata itu kepadaku.

"Jadi dialah big bos-ku kelak?" tanyaku dalam benak.

Galang tersenyum manis. Senyum yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Senyum yang aku abaikan saat menjadi siswa putih abu. Senyum termanis dan paling tulus yang belum pernah aku temukan dalam dirinya. 

"Aku memang yang mengatur semua ini agar kamu bisa hadir dalam kehidupanku. Hadir dalam hari-hariku untuk menjalani kehidupan. Maaf bila caraku membuatmu tidak berkenan, tetapi itulah yang aku bisa lakukan agar bisa mendapatkan hatimu kembali. Aku tahu, kau dulu menolakku karena penampilanku yang dekil, tampangku yang berantakan, dan prestasiku yang tidak bisa kau banggakan bila aku menjadi kekasihmu. Diammu saat aku utarakan isi hatiku, membuatku tersadar bahwa cinta yang kau inginkan bukanlah sekadar cinta. Kau membutuhkan cinta dengan penuh kesungguhan hati. Bukan cinta monyet ala remaja pada umumnya. Kini kau bisa lihat. Aku buktikan kesungguhanku dan mewujudkan keinginan hatimu. Secangkir cokelat panas ini juga satu bukti bahwa setiap hal yang ada pada dirimu masih menjadi sebuah harapan untukku agar kita bisa bersatu."

Aku terdiam. Kutatap bola matanya yang menyipit karena bibirnya yang tersenyum. Ketulusan cinta di sorot matanya mampu meluluhkan keangkuhan cinta yang aku bangun sejak bertahun-tahun lalu. 

"Selamat datang, Sekretaris Pribadiku," ucapnya lirih. 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, ....cinta sejati tuh, bu.

10 Jun
Balas

iya kah Bu? hehe

10 Jun

Wah, ....cinta sejati tuh, bu.

10 Jun
Balas

keren..

10 Jun
Balas

isin aku..jebul ana Taz Maghfur

10 Jun

Wah.. Pasti bahagia si Galang ya.. Eh si Re juga pastinya. Semoga berjodoh. Mantap bund...

11 Jun
Balas

iya Bu,,

12 Jun

Keren Mbak

10 Jun
Balas

Terima kasih Bu

10 Jun

Waduh... senangnya...keren abis mbak Ike....

10 Jun
Balas

tunggu cerita selanjutnya ya Uni

10 Jun

Kereeeen banget bu ike

11 Jun
Balas

tarimo kasih Ibu..kangen ngobrol sama Ibu

12 Jun

CLBK mbk, keren cerpenya

10 Jun
Balas

Umiiii,,,malu saya

10 Jun

Keren bu

10 Jun
Balas

terima kasih Ibu

10 Jun

So sweet

10 Jun
Balas

bingiiits

10 Jun

bingiiits

10 Jun

bingiiits

10 Jun

Waw keren mom.. Mengalir Asyeeekkkk

11 Jun
Balas

mokasih Ibu

12 Jun

mokasih Ibu

12 Jun

Asyik. Cinta lama bersemi kembali karena ada kesempatan. Mantul Bu. Salam literasi

10 Jun
Balas

haaha..iya...salam literasi

10 Jun

Mantul ceritanya Bu, sehat dan sukses selalu buat ibu aamiin

10 Jun
Balas

aamiin terima kasih. doa yg sama

10 Jun

Mbak Ike sekali-sekali tulisannya muncul tapi gurih dan renyah. Lanjut Mbak

10 Jun
Balas

hehe,,nunggu inspirasi nongol Pak

10 Jun

mantaf ceritanya, pembuktian cinta yang nyata

10 Jun
Balas

naluri cewek bu,,hehe

10 Jun

Wow, kereeen. So sweet. Slamat menjalankan tugas sebagai sekretaris pribagi dan selamat juga segera akan menjadi nyonya big bos. Salam Mba Re.

10 Jun
Balas

hahahahaha...salam hangat

10 Jun

Keren CLBK...suces mbak

10 Jun
Balas

berandai-andai, Uni..wakakakakaka

10 Jun

Keren CLBK...suces mbak

10 Jun
Balas

Nda bisa berkata2 lagi...Keren...

10 Jun
Balas

wataw, plis deh Pak...melambung jauh, terbang tinggi

10 Jun

Woow keren banget Bu...ditunggu cerpen yang lainnya.

10 Jun
Balas

Siap, Ibu.

10 Jun

Romantisnya say.

10 Jun
Balas

Siap. Lagi suka yg romantis-romantis

10 Jun



search

New Post