Nurani Ike

I wanna be what I wanna be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Di Bawah Lengkung Cahaya Rembulan
canva.com

Di Bawah Lengkung Cahaya Rembulan

Johan menstandarkan sepeda motornya. Cara berjalannya gontai. Wajahnya kusut. Rambutnya acak-acakan. Dia masuk ke rumahnya dalam keadaan kacau. Tak menunggu lama, begitu dia temukan sofa di ruang tamu, dia hempaskan tubuhnya di atas sofa.

“Ini teh panas buatmu, Mas. Aku tinggal dulu buat mandikan Asih.” Istri Johan tahu betul apa yang sedang dipikirkan suaminya itu. Karenanya, dia tidak ingin menganggu pikiran suaminya.

***

“Mar, suamimu kena PHK. Dia termasuk karyawan yang harus dirumahkan. Pabrik tempat dia bekerja sudah kesulitan keuangan.” Mbak Siti memberitahukan berita ini kepada Maryam.

Sungguh Maryam tidak ingin mendengar berita ini yang justru dia dapatkan dari Mbak Siti, tetangganya. Maryam dengan setia menunggu berita yang sesungguhnya dari mulut Johan, suaminya.

***

“Bu, mulai besok aku sudah tidak bekerja di pabrik itu lagi. Aku sudah pindah kerja. Jadi, kamu tidak perlu menyediakan minum tiap sore saat aku pulang. Uang yang kuberikan, kamu hemat betul supaya kebutuhan Asih tercukupi.”

Tidak ada angin, tidak ada hujan Johan membuka suara setelah semua pikirannya yang kalut reda. Maryam tidak berani berbicara lebih jauh. Hanya diamnya yang dia tunjukkan kepada Johan sebagai tanda kalau dia menyetujui semua langkah yang diambil Johan.

Johan pun menyodorkan kantong kertas. Entah apa isinya, Maryam tidak tahu sebelum membukanya.

“Bukalah!” pinta Johan kepada istrinya.

Maryam membukanya dengan seksama. Sebelum dia ambil isinya, terlebih dahulu dia intip kantong itu. Tangannya menyentuh benda yang tidak asing bagi siapa pun yang menyentuhnya. Dengan perlahan dia ambil isi kantong tersebut. Dia tampak terperangah demi melihat isi kantong itu.

“Ini apa Mas?” Maryam bertanya seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan dia pegang saat ini.

“Itu pesangonku. Harusnya sih tiap orang dapat 60 juta, tapi karena pabrik sudah mulai kolaps, mau demo seperti apapun juga tetap saja kami dipaksa untuk menandatangani perjanjian putus kerja dengan pesangon segitu, 30 juta itu.” Johan menceritakannya dengan nada sedih. Tak hanya itu, dia juga tampak sangat terpukul.

Maryam tersenyum. Dia beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Johan.

“Berapapun yang diberikan oleh pemilik pabrik kepadamu, itu adalah rezeki yang memang harus kamu terima.”

Johan menatap mata istrinya. Maryam sekarang tak selangsing dulu. Maryam sekarang tak lagi mempunyai kulit wajah yang mulus yang selalu dia rawat seperti ketika masih muda dulu. Maryam kini tak lagi berpakaian modis seperti saat Johan dengan rutin mengapelinya di malam Minggu. Maryam tak lagi berbau wangi kala Johan mendekatinya. Namun, Maryam sekarang bukanlah Maryam yang manja dan selalu ingin tampil ‘wah’ untuk memikat Johan. Maryam sekarang lebih dewasa dalam berpikir.  Maryam yang sekarang justru bisa lebih bijak saat berkata-kata.

Dunia sudah berputar mengikuti perubahan. Pun dengan pandemi Covid-19 yang tengah melanda Nusantara.  Pandemi Covid-19 memang telah meluluhlantakkan sebagian kehidupan umat manusia di dunia ini. Namun, tidak bagi Johan dan Maryam. Pandemi sekarang ini dapat menyisakan tangis dan tawa, duka dan suka, bahkan kesucian cinta yang telah teruji.

Maryam menyimpan rapi uang pesangon itu. Dia sudah mempunyai selaksa rencana demi merenda asa yang lebih bermakna di kemudian hari. Johan telah terbawa mimpi yang mungkin takkan pernah ia dapatkan dalam kehidupannya yang nyata.

Di luar sana, lengkung bayangan rembulan bertengger dengan indahnya di langit yang pekat. Semua itu seolah ikut mengantarkan tidur malam Johan dan Maryam. 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post