Perempuan tidak lepas dari perannya sebagai ibu. Dualisme kodrat ini tidak bisa dipisahkan. Bila kita berbicara tentang perempuan, itu artinya kita berbicara tentang seorang ibu. Selain itu, keterkaitan perempuan sebagai ibu juga akan memengaruhi keberadaannya dalam kehidupan, baik di rumah maupun di luar (sebagai pekerja). Mengapa demikian? Sudah jelas bila perempuan, ibu, dan anak adalah sebuah sinergi yang kuat.

Kehadiran Komnas Perlindungan Perempuan pastinya mempunyai tujuan yang kuat. Tujuan ini tentunya didasarkan pada fakta dan data yang diperoleh dari masyarakat. Banyak perempuan yang tidak mendapat perlindungan secara utuh dari semua pihak, terutama dari lingkungan internnya yaitu suami. Akankah itu berlangsung selamanya? Para pendiri Komnas Perlindungan Perempuan sudah memikirkan hal itu. Mereka bergerak dan berjuang untuk memutus mata rantai kekerasan, ketidakadilan, dan pengabaian terhadap keberadaan perempuan.

Bagaimana pun, perempuan, ibu, dan anak menjadi satu rangkaian selayaknya gerbong kereta yang tidak terpisahkan. Bila ada satu rangkaian gerbong itu ada yang rusak, sudah dipastikan akan rusak pula pola pengasuhan perempuan sebagai seorang ibu kepada anaknya.