Perempuan Tangguh
Mbak..tiba-tiba seorang perempuan mengulurkan tangannya. Kusalami dengan sekedar menyentuh tangan dengan lengan bajunya. Sosok perempuan tangguh yang dulu pernah kukenal, namun lama menghilang. Husnul begitu dia biasa dipanggil. Perempuan disabilitas, karena kedua tangannya tumbuh kecil tak sempurna. Kondisi yang berbeda dari orang normal ini tidak menjadikan dirinya minder. Dia sadar, kondisinya yang tidak sempurna, harus diterima. Hidup harus terus dijalani meski untuk kebutuhan memakaikan baju di badan,dia masih butuh pertolongan mbak asisten rumah tangga di keluarganya. Semenjak aku mengenal pribadinya, tak pernah terlontar dari bibir mungilnya mengeluh tentang hidup dan kondisinya. Ada perasaan malu yang menghantui jika kita mengaca pada potongan cerita jalan hidup yang dilalui. Manusia yang terkadang masih banyak mengeluh tentang segala hal dan kondisi yang tidak dikehendaki.
Lembaran hidup yang harus dilalui, membuat dia menjadi sosok yang tegar dan berusaha mandiri.Sejak kecil,dia tak pernah merasakan indahnya duduk di bangku sekolah.Dia bisa membaca, semata-mata karena keinginannya yang kuat untuk bisa hidup dan belajar seperti manusia yang lain. Mbok Siti, sang asisten rumah tangga yang dengan telaten mengajarinya membaca dan mengaji. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sangat tinggi. Meski sang Mama sebagai singel parent, berusaha mencegah untuk menimba ilmu di luar.Tapi keinginan yang kuat untuk belajar selalu dia lakukan dengan cara banyak membaca buku dan mengupgrate pengetahuan di berbagai media elektronik. Dengan diam-diam ,dia menjadi koordinator sekaligus penyandang dana pengajian remaja di masjid sekitar rumah. Sungguh jika berbicara,tak nampak bahwa dia tak pernah mengenyam bangku sekolah. Dari uang pribadinya, dia rela merogoh kocek untuk membuat sebuah komunitas kajian religi.
Secara ekonomi, Husnul memang terbiasa memanage keuangan sendiri. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya,dia terbiasa berjualan peralatan bayi di klinik persalinan mamanya. Mama Husnul seorang bidan senior yang cukup terkenal.
Betapa kaget, ketika Husnul tiba tiba menyapaku dengan didampingi seorang anak laki-laki. Dia bercerita banyak, tentang kehidupannya yang kemudian menikah dan memiliki 2 orang anak.Anak pertamanya seorang putri, sedang yang nomor dua, anak laki laki yang sedang membersamainya. Suaminya seorang tuna netra yang sering mengobati orang di desanya 🙏
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar