Kuputuskan menerima lamarannya bukan karena aku mencintainya tapi semua kulakukan semata karena orang tuaku sangat menyukainya dan sangat mengharapkannya menjadi menantu. Bagi orang tuaku dia adalah menantu idaman, bahkan mereka tidak pernah minta pendapatku sebagai anak mereka, aku merasa bahwa mereka tidak adil, siapa dirinya?aku yang anak kandungnya tak di gubris justru dia yang baru mereka kenal melebihi anak kandung yang sudah bertahun-tahun bersama mereka.

Aku pasrah ketika akhirnya dia menikahiku dan sah menjadi suamiku, aku hanya menangis dalam hati, tidak tahu harus mengadu pada siapa, impianku akhirnya pudar saat kehadirannya mengelilingiku, aku gak tahu kenapa aku sangat membencinya, dia mengambil semua milikku, kasih sayang orang tuaku, perhatian mereka dan semua yang selama ini aku jaga dengan sangat baik.

Apakah aku berdosa?karena aku melayaninya dengan kepalsuan, baik secara lahir maupun batin, aku gak yakin dengan yang kujalani, senyum yang kusuguhikan penuh kepalsuan, pelayanan yang kuberikan sarat dengan kepura-puraan. Aku bagai artis peraih Oscar di depan orang-orang sekitarku. Kucari semua kebaikannya, kelebihannya seperti kata mereka tapi yang kulihat dengan mataku dia bagai hantu gentayangan membuat aku bergidik, kupejamkan mata kucari disetiap sudut memoriku, adakah sedikit darinya yang dapat membuatku mengubah persepsiku tentang dirinya, namun yang ada semua kelabu, aku Lelah dan akhirnya mengalah biarlah semua mengalir seperti air, mengalir ketempat yang seharusnya.

Tiba-tiba saja aku merasa muak melihatnya tersenyum dan perhatian pada wanita lain, aku benci kalau dia tidak menyentuhku, aku marah kalau dia melupakan janjinya padaku, rasanya sakit kalau dirinya pergi terlalu lama,mengapa? Ada apa dengan diriku?tolonglah bantu aku menjawabnya…….

Pohuwato, 17/10/2020