Nur Arifah Rory

Nur Arifah Rory,S.Pd Lahir di Malang, 27 Maret 1968 Tempat Tugas : TK Bougenville Kab. Pohuwato Gorontalo...

Selengkapnya
Navigasi Web
RAHASIA BELUKAR

RAHASIA BELUKAR

TAGUR_57

Cerita Anak

Rahasia Belukar

Nur Arifah Rory,S.Pd

***

7. Cantik manis

Junior mengayuh sepedanya dengan semangat, dia bersiul mengikuti nada lagu kring-kring ada sepeda.

Sesampainya di warung Bu Sima, Junior menyerahkan kertas yang berisi bahan-bahan yang akan dibelinya.

Bu Sima dengan ramah melayani Junior.

"Tinggal dimana, Dek?" tanya Bu Sima sambil mengambil belanjaan Junior.

"Di rumah Oma Eni," jawab Junior sopan.

"Oh, cucunya Mak Eni? Yang tinggal di kota ya?" Kembali Bu Sima bertanya, Junior mengangguk.

"Berarti anaknya Mas Rio ya? Siapa namamu?" Junior kembali mengangguk.

"Nama saya, Junior," jawab Junior.

"Bapakmu itu teman ibu dari SD sampai SMP," tutur Bu Sima, sambil memasukkan belanjaan Junior kedalam tas plastik, Junior tersenyum.

"Berapa semua, Bu?" tanya Junior lalu mengambil tas plastik yang diserahkan Bu Sima.

"Semua, lima puluh lima ribu," jawab Bu Sima.

Junior menyerahkan selembar uang berwarna merah, Bu Sima menyerahkan kembaliannya.

"Terima kasih," ucap Bu Sima sambil tersenyum.

"Saya pamit, Bu," kata Junior, lalu melangkah menuju sepedanya yang terparkir di depan warung.

Dengan gembira Junior kembali ke rumah Oma.

Dengan hati-hati Junior mengayuh sepedanya, karena dia menggantung belanjaannya di stang.

Tas plastik terayun kesana kemari, Junior takut belanjaannya jatuh sehingga mulai memelankan laju sepedanya.

Akhirnya sampai juga dia di rumah dan belanjaannya aman terkendali.

Bahan-bahan sudah dibeli, tinggal menunggu Oma membuat kue cantik manis.

"Oma, ini belanjaannya," teriak Junior, lalu memarkir sepedanya.

Ditentengnya tas plastik itu, segera dia masuk mencari Oma.

"Oma, ini semua bahan-bahannya. Jadi dong bikin kuenya?" Junior antusias untuk melihat Oma membuat kue.

Oma menerimanya dan mulai mengeluarkan satu persatu bahan-bahan tersebut ke atas meja dapur.

"Jun, ambilkan daun pandan di belakang," pinta Oma lalu memberikan pisau pada sang cucu.

"Daun pandan yang mana sih, Oma?" tanya Junior. Dia sering dengar daun pandan, harum tapi pohonnya seperti apa dia tidak tahu.

Belum sempat Oma menjawab, Jessy sudah teriak-teriak membuat wanita tua itu segera menghampiri sang cucu.

"Ada apa, Jess?" tanya Oma, Jessy hanya tertawa sambil menunjuk ke teras.

"Oh, Dina datang, jadi tadi teriak-teriak itu panggil Dina? Bikin Oma kaget aja," ujar Oma sambil mengelus dada.

"Oma, jadi ambil pandannya?" tanya Junior.

"Iya, ambil 5 lembar ya," jawab Oma, Junior jadi bingung

"Lembar?"

"Selamat siang, Oma." Dina memberi salam.

"Selamat siang, Jess," sapa Dina lalu memeluk gadis kecil itu.

"Katanya sakit? Udah sembuhkah?" tanya Dina sambil melepaskan pelukannya.

"Kemarin sakit, tapi sudah sembuh," jawab Jessy.

"Ayo, bantu Oma bikin kue," ajak Oma sambil berjalan ke dapur.

"Loh, belum ngambil pandan?" tanya Oma heran, Junior menggeleng.

"Gak tau yang mana," jawab Junior polos, Dina tertawa mendengar jawaban bocah lelaki itu.

"Ayo, kak Dina kasih tau," ajak Dina, Junior dan Jessy mengikutinya.

"Ini loh, yang namanya pandan," ujar Dina sambil menunjuk serumpun tanaman monokotil itu.

"Untuk apa sih ini, Kak?" tanya Junior.

"Daun pandan biasanya digunakan sebagai pengharum alami makanan, karena memang memiliki bau yang harum. Selain menjadi pengharum saja, daun pandan bahkan juga menjadi bahan pewarna dan penambah rasa alami pada makanan," jawab Dina panjang lebar, Junior mengangguk-angguk.

"Kalau ingin tahu lebih jelas, googling aja," ujar Dina, Junior tersenyum lalu memotong 5 lembar daun pandan dan memberikannya pada Oma.

Junior mengambil ponselnya dan mulai berselancar dengan Mbah Google, dia selalu penasaran tentang tanaman-tanaman yang ditemuinya di desa ini.

Selain dijadikan bahan tambahan pada makanan, tanaman pandan ini digunakan sebagai pewarna hijau pada masakan. Tak hanya itu, daun pandan juga digunakan untuk mencegah rambut rontok, menghitamkan rambut, menghilangkan ketombe, dan meningkatkan selera makan. (https://bobo.grid.id)

Kandungan kimia yang terdapat dalam Daun Pandan Wangi adalah : Tanin, Saponin, Alkaloid, Flavonoid dan Zat Warna. Beberapa penelitian pada tanaman lain seperti ekstrak daun belimbing manis (Rezano. A.2008) zat-zat aktif tersebut terbukti mempunyai efek antifertilitas pada mencit. (https://ners.fkep.unand.ac.id)

Manfaat air rebusan daun pandan selanjutnya ialah meredakan nyeri. Mengonsumsi air rebusan daun pandan secara rutin juga dapat membantu meringankan nyeri sendi. Manfaat ini dapat diperoleh karena ekstrak daun pandan memiliki kandungan antioksidan flavonol yang membantu memblokir peradangan penyebab kerusakan rawan. (https://m.merdeka.com)

Junior mengakhiri pencariannya karena ingin melihat Oma membuat kue, dia menyiapkan ponselnya untuk merekam.

"Oma pelan-pelan ya, aku mau ngerekam, nanti dimasukin youtobe," ucap Junior serius, Oma tersenyum.

"Ada-ada aja kamu, Jun."

Pohuwato, 11 Mei 2021

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post