Nur asiah

A long life learner, A mom, A wife, A lecturer...

Selengkapnya
Navigasi Web

Anak dan fitrahnya

Seorang anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Fitrah mencintai kebaikan, mencintai Tuhannya. Lalu orang tuanya lah yang menyebabkan fitrah itu bertahan atau memudar bahkan menghilang.Kadang kala kita ogah menerapkan kebiasaan baik pada anak dengan dalih si anak masih kecil, nanti2 aja. Lalu tiba2 kita kecewa ketika anak sudah masuk usia sekolah tapi masih tidak mau shalat, malas mengaji. Salah siapakah? Guru agama? Atau guru TPA? Coba introspeksi kembali. Adakah kita sebagai orangtua merasa tidak mau repot, terlalu sibuk, atau malas berproses. Kalau memang begitu maka jangan heran jika di kemudian hari kita akan mendapati si anak kehilangan fitrahnya. Indeed, pembiasaan sejak dini perlu untuk menjaga keberlangsungan fitrahnya. Kenapa fitrah ini harus dipertahankan? Karena dengan fitrah inilah ia akan tetap mengenal Rabbnya, terus merasakan nikmat iman dan taqwa, dan merasa takut melanggar titah Tuhannya. Dengan fitrah ini jugalah ghirah terhadap kebaikan terus bertumbuh, juga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Membiasakan bukan berarti memaksa. Membiasakan dimulai dari diri kita, dari teladan orangtua, lalu rangkul mereka untuk ikut melakukan bersama-sama. *Menulis adalah tentang menasihati dan menyemangati diri sendiri Nur Asiah A mom of a boy
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post