Apa yang pertama kali tebesit dibenak kita ketika mendapat informasi tentang sebuah seminar, pelatihan, kursus, dan semacamnya? Biayanya berapa? Mahal tidak? Ah, kalau mahal saya ga mau ikut. Sebenarnya, mahal atau murah itu sangat relatif tergantung dari sudut pandang kita melihatnya. Anggap saja, fee untuk sebuah seminar sebesar tiga ratus ribu rupiah untuk seminar dua hari. Lalu kita anggap itu mahal? Baiklah, saya akan mengajak kita semua untuk menimbang ulang. Jika iya biaya segitu menurut kita mahal, sekarang coba kalkulasikan kembali, kira-kira berapa biaya yang harus dikeluarkan panitia untuk penyelenggaraan pelatihannya? Berapa ongkos pulang pergi para narasumbernya, terutama jika perjalanan harus ditempuh lewat jalur udara? Biaya sewa gedungnya? Lalu biaya operasionalnya? Biaya konsumsi makan siang, snak pagi dan sore? Lalu yang paling penting adalah berapa yang mampu kita bayar untuk membeli pengalaman dan ilmu yang disampaikan narasumber? Saya katakan bahwa kita tidak akan pernah mampu menukar ilmu dan pengalaman dengan berlian dan permata sekalipun. Maka, mulai sekarang mari ubah mindset bahwa salah satu investasi terbaik adalah momen ketika kita mampu mengupgrade kualitas diri. Karena, semakin baik kualitas diri maka akan semakin baik pula kualitas hidup seseorang. Banda Aceh, 19 November 2017