Nurazmi Azis

Penulis adalah seorang guru Bahasa Arab MAN 3 Pesisir Selatan Sumatera Barat. Mulai bergabung dengan Gurusiana bulan Juni 2022...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kenapa Mereka Meminta-Minta?
Gambar dari google

Kenapa Mereka Meminta-Minta?

Tantangan menulis hari ke-15

Setiap kali pulang sekolah aku selalu melihat dua laki-laki berada di ujung jalan sambil mengulurkan wadah berupa ember kecil kepada setiap orang yang melewati jalan itu. Satu orang memegang tongkat dan memakai kaca mata hitam, sementara satu orang lagi membimbing temannya, kadang memegang pundaknya. Menurut pengamatanku tubuh keduanya kelihatan masih muda dan tegap tetapi, sepertinya laki-laki yang memakai kaca itu matanya buta.

Beberapa kali aku menghentikan motorku untuk memasukkan lembaran uang kedalam ember yang disodorkannya kepadaku.

Hari ini kulihat dua orang laki-laki itu tidak berada di tempat itu, "kemana mereka?" Tanyaku dalam hati. Ketika aku melewati sebuah jembatan tak sengaja pandanganku mengarah ke bawah jembatan, aku melihat dua orang laki-laki yang sedang berada di bawah jembatan. Sepertinya wajahnya tak asing lagi bagiku. Benar, dia adalah peminta-minta yang biasanya berada di sudut jalan yang aku lewati. Serta merta aku aku hentikan motorku karena ada keanehan yang kulihat. Pemuda yang berkaca mata itu tidak lagi dibimbing oleh temannya.

Rasa penasaran semakin menyelimuti hatiku. Aku ikuti dua orang laki-laki itu sambil mengendap-endap dan menjaga jarak agar keberadaanku tidak diketahuinya.

Beberapa menit berikutnya aku melihat keduanya menghitung uang yang mereka keluarkan dari ember yang biasa mereka gunakan ketika meminta uang di pinggir jalan.

Miris sekali kita melihat kondisi seperti itu. Sepertinya meminta-minta atau mengemis itu sudah menjadi hal biasa bahkan dijadikan sebagai profesi oleh seseorang. Mereka tidak menjaga kehormatan dirinya padahal mereka mempunyai badan yang kuat untuk mencari nafkah.

Banyak dalil yang menjelaskan haramnya meminta-minta dengan menipu dan tanpa adanya kebutuhan yang mendesak. Diantara hadits-hadits tersebut ialah sebagai berikut.

1. Diriwayatkan dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma , ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا زَالَ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِيْ وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ.

Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.

2. Diriwayatkan dari Hubsyi bin Junaadah Radhiyallahu anhu , ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ.

Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api.

Siapakah yang dibolehkan meminta-minta? Orang-orang yang dibolehkan meminta-minta telah dijelaskan oleh nabi Saw.

Diriwayatkan dari Sahabat Qabishah bin Mukhariq al-Hilali Radhiyallahu anhu , ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا قَبِيْصَةُ، إِنَّ الْـمَسْأَلَةَ لَا تَحِلُّ إِلَّا لِأَحَدِ ثَلَاثَةٍ : رَجُلٍ تَحَمَّلَ حَمَالَةً فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَهَا ثُمَّ يُمْسِكُ، وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُوْمَ ثَلَاثَةٌ مِنْ ذَوِي الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ : لَقَدْ أَصَابَتْ فُلَانًا فَاقَةٌ ، فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْش ٍ، –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْـمَسْأَلَةِ يَا قَبِيْصَةُ ، سُحْتًا يَأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا.

“Wahai Qabiishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang: (1) seseorang yang menanggung hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti, (2) seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup, dan (3) seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan, ‘Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai Qabishah! Adalah haram, dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post