Tg hari ke -01

Kementerian Agama baru-baru ini sedang giat-giatnya mencanangkan program moderasi beragama di lingkungan Kementerian Agama. Program ini diinstruksikan di berbagai instansi kementerian agama seperti di madrasah-madrasah dan lembaga-lembaga dibawah naungan Kementerian Agama.

Dalam Islam ajaran moderasi beragama telah termaktub dalam kitab suci Al-lqur'an. Islam telah mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara bersikap dan berprilaku kepada sesama umat beragama dan kepada umat berbeda agama. Diantaranya seperti tertuang dalam dalam surat Al-Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat: 13)

Dalam Al-Qur'an surat Al-Kafirun: 1-5 Allah menegaskan:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang kafir (1), Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (2), Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3), Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4), Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (5), Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (6) (QS. Al-Kafirun: 1-6)

Dan masih banyak lagi dalil tentang toleransi yang terkandung pada ayat-ayat Al Quran dan juga hadits nabi.

Toleransi (tasamuh) bukan hal yang baru di dalam Islam, karena Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam telah mencontohkan bagaimana bersikap dan berprilaku toleran kepada sesama umat yang seakidah maupun kepada kaum yang tidak seakidah.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam berinteraksi juga dengan non muslim di Mekah dan Madinah, bahkan berniaga atau berdagang dengan mereka. Jadi bukanlah hal yang baru bagi umat Islam untuk diharuskan bersikap toleran saat ini, karena toleransi sudah diajarkan sejak 14 abad silam oleh Nabi Muhammad SAW.

Namun, anehnya kita lihat realita yang terjadi di masyarakat justru umat Islam sendiri yang didiskriminasi, dihujat dan dilecehkan selama ini. Pelecehan terhadap Al-Qur'an, pelecehan terhadap suara azan, pelecehan terhadap zikir dan sebagainya.

Pertanyaannya sudah tepatkah sasaran moderasi beragama itu? Menurut hemat penulis sasaran sosialisasi moderasi beragama itu yang utama bukanlah madrasah-madrasah atau lembaga-lembaga ke-Islaman yang notebenenya mereka sudah mengetahui dan mempelajari moderasi beragama tetapi semua warga negara Indonesia yang hidup dalam negara kesatuan Republik Indonesia.

Kita berharap mudah-mudahan program moderasi beragama yang dikoar-koarkan Kemenag tidak melenceng dari konsep sebenarnya, tidak masuk kedalam ranah akidah dan tidak memuluskan paham-paham liberal masuk kedalam agama kita.

Balai Selasa, 31 Januari 2023