Nurdalena Lm

Guru SDI Al Azhar 20 Cibubur Bergabung dengan gurusiana.id mulai 23 Oktober 2020. Belajar menulis, berbagi kisah, pengalaman, dan ilmu yang tak seberapa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Akankah Bersatu Kembali?

Akankah Bersatu Kembali?

Melihat perkembangan media social yang berkembang pesat dalam 1 dasawarsa terakhir, banyak hal positif dan juga negatif yang dapat kita rasakan. Teknologi semakin maju, informasi semakin mudah didapat,dan komunikasi menjadi lebih intens. Namun negatifnya, banyak sekali informasi-informasi yang buruk yang mempengaruhi sikap dan moral bangsa, terlebih kebebasan berpendapat yang tidak diiringi dengan etika menyampaikan isi hatinya dengan memilih kata-kata yang lebih sopan. Antar kelompok saling menjelekkan, antar agama saling menghina, antar pendukung politik tertentu juga semakin liar berbicara. Demokrasi tak lagi indah dirasa, yang berseberangan makin dipersempit geraknya.

Keberagaman adalah anugrah Tuhan Yang Maha Esa yang patut kita syukuri. Keberagaman akan terasa lebih indah jika masyarakat yang ada didalamnya saling menghargai dan menghormati. Menghargai setiap perbedaan, mengormati adat istiadat, membiarkan orang lain bebas dalam menjalankan keyakinan, serta memberi kebebasan pandangan politik untuk kemajuan bangsa, akan memupuk rasa persatuan dan kesatuan Indonesia. Sejatinya, perbedaan adalah sarana untuk saling mengenal dan mengukuhkan. Dalam Al Quran Surat Al Hujurat ayat 11, Allah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan janguan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (QS Al Hujurat:11)

Dulu, selama ratusan tahun, bangsa Indonesia terus terpuruk dalam penjajahan. Atas anugrah Tuhan yang Maha Esa, bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya sendiri. Sebelum kemerdekaan diraih, masing-masing daerah masih berjuang sendiri-sendiri, baru setelah bersatu, kemerdekaan dapat terwujud. Namun kini, setelah bangsa Indonesia telah merdeka, kita justru terpecah belah kembali dengan perbedaan cara pandang. Akankah bangsa Indonesia bersatu kembali, meraih kejayaan yang hakiki? Semoga saja. Kondisi seperti ini, amat kami dirindukan...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post