Lelaki Berkumis Tipis
Terlahir sebagai seorang lelaki. Itulah takdir. Semua perjalanan hidup sudah digariskan oleh yang Mahakuasa. Dari mulai ciri tubuh, karakter, sampai beban di pundak, semua sudah digariskan. Bahkan goresan hitam dan putih kehidupan ini semua sudah tercatat dengan jelas untuk seorang yang bernama LELAKI.
Banyak orang mengatakan bahwa berwibawa atau tidaknya seorang lelaki dapat dilihat dari bidang dadanya dan kumis di bibirnya. Betapa bangga seseorang yang ditakdirkan mempunyai kumis. Begitupun dengan diriku. Kumis tipis di bibirku membuat penampilanku semakin percaya diri dimanapun aku berada. Terlebih saat aku berdekatan dengan seorang yang bernama wanita.
Pernah sekali waktu aku naksir seorang gadis yang cantik, pintar dan anggun. Bingung sekali aku mendekati dirinya! Potensi apa yang dapat kuperlihatkan untuk menawan hatinya? Ya…. Aku hanya bisa berharap agar ada waktu luang untukku untuk bisa ngobrol dengannya. Tapi, aku punya kumis! Yang menurut orang, kumisku sangat menarik. Tidak hanya sedikit para gadis yang mengatakan itu padaku. Tapi dari sekian banyak gadis yang menawan, aku mempunyai satu pujaan hati. Bekerja dalam satu bidang yang sama. Sepertinya cocok bila aku mendampinginya.
Akhirnya, waktu itu datang juga…
Tuhan memberikan kesempatan untukku untuk berjumpa dengannya dalam sebuah acara di suatu tempat. Sebelum kegiatan, kurawat kumis tipisku agar tidak kepanjangan bahkan kucukur dengan sangat rapi. Pada acara itu, kebetulan aku sebagai narasumbernya dan dia sebagai pesertanya. “Hmmmm…. Kesempatan yang baik”, gumamku dalam hati. Saat acara itu berlangsung, dari sebegitu banyak orang yang hadir, pandangan mataku berkeliling mencari sosok gadis yang kuimpikan. Sangat berharap agar dia tertarik padaku khususnya pada kumisku. “Aha! Aku menemukannya!” Dia duduk di dekat pintu, bergaun hijau. Gaun itu menambah cantik parasnya.
Harapanku jadi kenyataan, selesai acara aku coba untuk mendekatinya. Yaaaa…namanya narasumber tentu didekati oleh para peserta untuk berphoto bersama. Saat gadis impianku meminta berphoto denganku, langsung kucolek sambil kubisikkan pelan meminta waktu padanya selesai berphoto. Tak disangka ternyata dia menganggukkan kepala. “Hemmmmm, kumis tipisku ternyata telah memesonanya”, begitu ungkapku dalam hati.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mnatul