Tantrum dan kesulitan berkomunikasi tidak menghalangi anak-anak luar biasa untuk berkreasi, cara jitu membuat mereka belajar dengan asyik salah satunya adalah merancang bangun ruang dari tusuk sate dan buah rimbang,emang bisa? Simak yuk..

Sebagai sekolah inklusi ,Sekolah Dasar Negeri 131 /IV Kota Jambi adalah sekolah yang 10 % peserta didiknya anak-anak yang berkebutuhan khusus yang berbaur dan bersosialisasi bersama anak-anak normal lainnnya. Peran serta orangtua dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus ini sangat penting sekali dalam berlangsungnya pembelajaran di kelas juga rutinitas disekolah pada umumnya.

Kesan awal saat memasuki sekolah ini tak tampak sedikitpun anak-anak yang dipikiran kita mungkin seperti halnya anak-anak yang bersekolah di sekolah luar biasa . Namun, ketika didalam kelas barulah kita akan mendapati anak-anak yang terkadang berteriak-teriak bahkan tantrum saat pembelajaran berlangsung.

Tantrum adalah ledakan emosi yang tidak tersampaikan,dan biasanya anak-anak yang berkebutuhan khusus sering mengalami ini. Misalnya sering menangis tanpa sebab,badmood ,murung, diam saja ketika ditanya bahkan hingga menangis berguling-guling di lantai. Hal-hal ini sering terjadi di karenakan cara komunikasi mereka yang terbatas.

Kunci sukses menghadapi anak-anak istimewa ini adalah kesabaran, ketulusan dan keyakinan dari seorang guru yang mengampu dikelas. Dan yang paling utama dari semua itu ,tetaplah orangtua sebagai sosok yang memiliki waktu terbanyak untuk anak-anak mereka.

Seperti halnya Syofin dan Fathir yang duduk di bangku kelas 2, mereka sering mengalami kesulitan dalam menerima materi pembelajaran.. Kebetulan sekali bu guru mereka yaitu ibu Enny Wahyuni,S.Pd dalah guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam mengajari mereka.

Selain sabar dan telaten Bu Enny begitu anak-anak menyapa beliau adalah guru yang ikut menerapkan konsep MIKIR (Mengalami, Interaksi,Komunikasi dan Refleksi) dari Pelatihan Tanoto yang pernah diikutinya.

Bu Enny kali ini meminta anak-anak didiknya untuk membuat bangun ruang dari bahan –bahan alam yaitu buah Rimbang (solanum melongena) dan lidi tusuk sate. Pembelajaran yang bermuatan mata pelajaran Matematika ini membuat anak-anak tertarik dan asyik melakukannya.

Adapun langkah –langkah pembelajarannya sebagai berikut:

1. Guru membagi beberapa kelompok peserta didik atau secara berpasangan, kali ini guru membentuk kelompok secara berpasangan.

2. Membuat daftar alat-alat yang harus dibawa sehari sebelum pembelajaran dimulai yaitu berupa buah rimbang dan lidi tusuk sate yang telah dirucingkan kedua ujungnya.

3. Guru menugaskan peserta didik untuk merancang bangun ruang apa yang ingin mereka ciptakan,dengan syarat satu peserta didik harus membuat 2 bangun ruang.

4. Setelah bangun ruang selesai, guru memberikan lembar kerja yaitu tabel yang harus dilengkapi dengan jumlah sisi, jumlah sudut, dan jumlah rusuk dari bangun ruang yang mereka buat.

5. Secara berpasangan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi mereka, dan kelompok lain menanggapi .

6. Kegiatan ditutup dengan refleksi peserta didik bersama guru.

Anak-anakpun menjawab “senang dan suka” saat bu guru menanyakan perasaan mereka setelah melakukan pembelajaran tadi. Bel tanda keluar mainpun berbunyi,mereka keluar kelas dengan wajah – wajah gembira.