Mimpi Si Anak Petani
Saya terlahir dari keluarga petani di sebuah desa transmigrasi ,ayah dan ibu saya sudah pasti juga seorang petani,petani karet khususnya . Dengan latar belakang seperti ini sudah dapat di pastikan bagaimana dan berapa penghasilan dam kebutuhan hidup keluarga saya.
Namun dengan begitu , ditengah cibiran tetangga kanan dan kiri orangtua saya yang saat itu memang masih terkesan kolot pemikirannya, dimana jika ada anak-anak muda diatas usia 17 tahun ke atas belum menikah mereka menyebutnya “perawan tua”. Belum lagi kata-kata mereka yang sering membuat kuping panas ayah dan ibu saya , seperti
“ Potonglah kuping aku, ndak akan jadi itu anaknya yang sok-sok an kuliah dan sekolah tinggi-tinggi”
Dari sanalah saya merasa di lecut untuk membuktikan kepada mereka-mereka yang memandang sebelah mata keluarga saya.
Bermula dari kegigihan saya untuk kuliah , saya sudah mulai bekerja sambil sekolah dari tingkat SMA sebagai honorer di salah satu sekolah dasar di desa saya yang saat itu membutuhkan tenaga pengajar . Di mulailah pengalaman-pengalaman yang begitu berarti dalam hidup saya, dari pukul 07.00 wib saya mulai bekerja di sekolah sebagai tenaga pengajar sampai pukul 12.30 wib . Kemudian dilanjutkan dengan mengganti seragam abu-abu putih saya yang terkadang saya selipkan di tas yang multi fungsi , bercampur bersama alat-alat menulis saya. Karena rumah dan tempat bekerja saya cukup jauh, dan jika bolak balik ke rumah maka akan memakan waktu untuk kembali ke sekolah tempat saya belajar. Kebetulan SMA tempat saya belajar berdekatan dengan sekolah dasar tempat saya bekerja.
Gaji pertama saya dapatkan Rp. 75.000 rupiah, namun dari situlah merupakan kenangan yang masih selalu membayang di ingatan. Yaitu saat saya bisa membelikan dua buah baju untuk ayah dan ibu saya sebagai luapan kebahagian kepada orang terkasih dalam kehidupan saya. Terbayang saat itu , Ayah dan Ibu saya dengan genangan airmata yang tertahan mereka tersenyum haru penuh kebanggaan terhadap saya.
Bukan dilihat dari apa yang saya berikan , namun mereka memiliki rasa haru sendiri karena saat itu saya masih berumur 15 tahun. Usia dimana anak-anak sebaya saya asyik dengan keinginannya , asyik dengan hal-hal menyenangkan yang bisa mereka lakukan diluaran sana. Selain itu, dari tingkat SMP hingga kuliah saya berusaha sendiri minimal tidak membebani oarngtua dengan bayaran SPP saat itu. Karena saya harus berbagi dan mengalah untuk kakak-kakak saya yang berkuliah saat itu.
Selain pengalaman-pengalaman berharga tersebut , saya memiliki mimpi yaitu menjadi seorang penulis. Dari sejak kecil, tepatnya ketika saya duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 , saya sudah mulai ketagihan membaca buku. Buku apa saja, mulai dari buku komik sampai buku-buku pengetahuan lainnya yang susah saya saya dapatkan dari perpustakaan sekolah yang bukunya sudah usang kecoklatan dan pinggir-pinggir bukunya telah bergerigi dimakan rayap. Kapanpun saya memiliki luapan perasaan , entah itu saat saya sedih, kesal ataupun marah saya tulis semua dalam sebuah buku rahasia, kebanyakan orang menyebutnya dengan diary.
Karena saya memiliki kendala memanajemen emosi dan sedikit introvert atau lebih kurangnya saya tidak bisa meluapkan kekesalan , perasaan saya melalui ucapan yang umumnya para perempuan biasanya meluapkannya melalui gerutu dan omelan mereka, saya memilih diam dan menulis. Menulisnya tidak lagi pada sebuah diary , tapi menggunakan sebuah aplikasi dari sebuah gawai.Dari sanalah saya kini telah menghasilkan tiga buah buku yang salah satunya telah ber ISBN, dua lainnya belum.
Allah Maha Baik, Perlahan-lahan mimpi saya satu persatu terwujud.
(Penulis adalah peserta SaGuSaBu Jambi Angkatan 2)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waahhh ... Kereennn ... Sukses selalu bu Nur
terimakasih... ayook follow follow an bu..hehhe
Kereb banget bu
terimakasih ibu... salam kenal