Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendukung kebijakan pemerintah daerah (pemda) yang meliburkan sekolah karena penyebaran virus corona Covid 19 yang semakin mengkhawatirkan. “Dampak penyebaran Covid-19 akan berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lainnya. Kami mendukung kebijakan (meliburkan sekolah) yang diambil pemda,” ujar Nadiem Makarim

Begitu juga halnya dengan Sekolah Dasar Negeri 131/IV Kota Jambi pun mau tidak mau harus ikut serta mengikuti kebijakan pemerintah daerah yang meliburkan sementara proses pembelajaran tatap muka dikelas demi memutus mata rantai penyebaran wabah ini. Libur sekolah kali ini cukup membuat tergopoh-gopoh bagi guru dan siswa karena melencengnya target kompetensi dan penyampaian materi setiap mata pelajaran yang harus di capai baik bagi para siswa maupun guru . Namun, tenaga pendidik tak kehabisan cara agar anak-anak didiknya tetap mendapatkan pembelajaran dirumah meski libur sekolah.

"Tak ada rotan, akarpun jadi"

Begitulah pepatah yang menjadi semangat para tenaga pendidik demi mencerdaskan anak-anak generasi penerus. Tak ada kegiatan tatap muka dikelas , belajar daring (dalam jaringan) pun jadi. Belajar daring adalah belajar dengan berkomunikasi dalam jaringan mengacu pada membaca, menulis, dan berkomunikasi melalui/menggunakan jaringan komputer atau gawai (ponsel).

Ada banyak aplikasi edukasi yang tersedia di laman playstore atau langsung meng klik di google untuk mengaksesnya , yang terpenting memiliki gawai, komputer atau laptop yang terhubung dengan internet. Ada yang berbayar ada juga yang tidak berbayar atau gratis. Dalam pelaksanaan belajar daring ini beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua yaitu dengan tetap melakukan pendampingan selama anak-anak melakukan pembelajaran daring ini.

Bagi saya sebagai tenaga pendidik yang mengampu kelas tinggi khususnya kelas 5, saya menggunakan aplikasi Quizizz atau terkadang diselingi dengan Youtube dan Kahoot. Aplikasi Youtube misalnya, saya gunakan ketika menerangkan meteri yang ingin saya sampaikan. Dengan cara menshare tautan video Youtube yang beragam tersedia sesuai dengan materi yang ingin disampaikan, semua peserta didik bisa belajar dirumah dengan santai namun tetap dengan bimbingan orangtua. Untuk penyampaian materi tidak hanya melalui akun Youtube saja, beberapa video pembelajaran bisa di download dari beberapa situs penyedia lainnya misalnya Rumah belajar, Zenius dan sejenisnya.

Sebagai evaluasi pembelajaran peserta didik bisa menggunakan aplikasi Quizizz dan Kahoot. Kedua aplikasi ini mengoperasikannya hampir sama, cukup mudah dan ada fitur create quiznya. Dimana kita bisa membuat soalnya sesuai dengan materi yang telah kita sampaikan. Yang cukup menarik dari penggunaan aplikasi ini adalah para peserta didik bisa langsung melihat skor hasil menjawab soal-soalnya. Dan bisa menjadi topik bahasan didalam grup whatsapp kelas setiap pertanyaannya.

Untuk waktu belajar dan evaluasinya menyesuaikan dengan kesepakatan para orangtua . Biasanya dimulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB kegiatan evaluasi dilakukan karena waktu ini adalah waktu dimana para orangtua bisa merelakan gawai, komputer dan laptopnya untuk dipinjamkam kepada anak-anak mereka. Sementara untuk penyampaian materi saya share dari pukul 08.00 WIB hingga paling lambat pukul 15.00 WIB tidak monoton dalam bentuk video saja bisa juga diambil dari membaca buku tema yang mereka miliki dirumah masing-masing.

Semua kegiatan pembelajaran ini dapat terlaksana berkat kerjasama para wali murid yang memiliki keinginan kuat agar anak-anak mereka tak ketinggalan pelajaran meski harus "dirumahkan". Semoga ditengah wabah yang tengah melanda negeri ini, kita tetap diberikan kesehatan dan semangat mencerdaskan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter.