Tempoyak, Kuliner Jambi Mengoyak Lidah
Jambi sebagai salah satu provinsi yang terletak di pulau Sumatera memiliki beberapa kuliner khas yaitu salah satunya adalah Tempoyak. Tempoyak adalah makanan khas daerah Jambi , memiliki tekstur dan rasa yang unik yang sering di padankan dengan lauk atau ikan sebagai lauk makan.
Tempoyak jika tidak di masak sebagai lauk memiliki rasa kecut atau asam dan berbau durian. Karena tempoyak berbahan dasar dari daging buah durian yang telah di fermentasi dengan garam sebagai pengawetnya. Adapun cara pembuatannya cukup mudah sekali yaitu dengan satu buah duarian pun telah bisa menghasilkan tempoyak ini.
Satu buah durian yang telah matang kemudian belah dan ambil daging buahnya saja, masukan ke dalam wadah yang kedap udara dan jangan lupa masukan garam seujung sendok teh saja. Tutup dan biarkan beberapa hari, minimal dua hari. Setelah dua hari , tempoyak dapat digunakan atau dikonsumsi sebagai pelengkap bumbu jika akan memasak ikan . Namun, adapula beberapa orang yang mengaplikasikan tempoyak ini kedalam beberapa hidangan ayam.
Pertama kali saya merasakan tempoyak ini terasa aneh dilidah, karena memiliki rasa asam dan berbau durian. Namun, makin lama sensasi aneh seperti ini terlupakan karena sensasi segar , asam dan manis saat menyantapnya. Biasanya orang Jambi kebanyakan mengaplikasikan tempoyak ini dengan ikan air tawar atau ikan sungai. Bahkan , sekarang menjadi menu wajib setiap minggunya.
Berbagai ragam kuliner yang menggunakan tempoyak ini dalam hidangannya yaitu brengkes, pindang , sambal dan gulai. Brengkes misalnya , brengkes adalah nama lain dari pepes ikan yang dibungkus dengan daun pisang, didalamnya selain bumbu pepes yang seperti biasanya diberi campuran tempoyak , jadilah tampilan rasanya menjadi asem manis dan pedas serta menyegarkan.
Sebagian besar penduduk Jambi membuat masakan tempoyak ini berupa gulai tempoyak ikan. Ikan yang digunakan biasanya ikan air tawar atau ikan sungai, misalnya ikan patin,ikan nila, ikan baung dan ikan seluang (ikan sebesar satu jari tangan orang dewasa yang hidup di sungai Batanghari, Jambi).
Semoga menjadi referensi pecinta kuliner di nusantara, khususnya pecinta durian.
Nurfaidah
Kelas SaguSabu Jambi Angkatan 2
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menggugah selera.. Masakan kita sama
hehee.... melting