Karena Bakat Anak itu Berbeda
(#TantanganGurusiana Hari ke 86)
Sebagai Ibu baru, saya menjumpai fenomena menarik yang sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Entah sadar atau tidak, terkadang orang tua membandingkan kelebihan anaknya dengan kawan sebayanya. Ngga usah jauh-jauh deh, diri kita sendiri aja...ketika melihat kelebihan orang lain yang itu tidak ada dalam diri kita, ada berbagi kemungkinan yang muncul:
kagum
salut
mengapresiasi
minder
atau...nah ini yang paling buruk : iri.
Menyikapi fenomena membandingkan anak, aku berusaha sebisa mungkin menahan lidah ini berkomentar yang membuat orang lain tersinggung dengan merendahkan anaknya lalu memuji anak kita sendiri di depan dia.
Seperti kalimat
"Anakmu udah 2 tahun belom lancar bicara? Kalo anakku sih usia segitu dulu udah pinter ngomong."
"Ya ampun..anakku sih nggak pecicilan kayak anakmu."
"Anakmu belum toilet training? Makanya diajarin donk..biar kayak anakku."
Sebab emak-emak tipikal arogan seperti itu, errrr...banyak ngga disukai. Gimana mau suka jika apa yang kita ucapkan ngga membuat orang lain nyaman mendengarnya hihihi..Untungnya di komplek tempatku tinggal ngga ada yang semacam itu ^_^
Dulu aku inget, aku jaman sekolah kesulitan English saat SD sampai-sampai ikut kursus. Memang bakatku nggak di situ. Bahkan pelajaran eksak saja minta diajari sama teman yang pinter. Nilai renang juga batas KKM , mau belajar puluhan kali sama guru, sama teman, sama ibu,tetap aja hasilnya...ngga oke. wekekeke
Masih inget dulu kalo mau ujian praktek English di SMP/SMA (saat itu stop kursus karena dari segi ekonomi kurang mendukung), aku latihan ngomong depan ibu. Kata ibu, ngucapnya salah melulu hihihi.
Bahkan ibu juga turut andil mengajari aku mengerjakan pe er Kimia saat SMA. Ibu ngga mau ngerjakan, harus aku, tapi beliau yang bimbing sampai pe er selesai.
Di dalam diri kita aja kemampuan beda-beda.
Demikian juga anak, pasti ada potensi yang keren dalam diri masing-masing.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semua anak mempunyai potensi masing-masing.