Nurfitriani

Nurfitriani Makkasau Ramli, lahir di Ujung Pandang yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 19 Mei 1988. Saat ini mengajar di sa...

Selengkapnya
Navigasi Web
My Smiling Boy (Tantangan Menulis Hari Ke 38)
Faisal dengan segala aktivitasnya di sekolah.

My Smiling Boy (Tantangan Menulis Hari Ke 38)

Kalau Indonesia punya The Smiling General, kelas B Asoka punya The Smiling Boy. Kedua nama itu punya maksud yang sama, sama-sama menggambarkan senyuman yang khas dari seseorang. The Smiling General menggambarkan senyum dari salah seorang Presiden yang pernah memimpin Indonesia, yaitu Bapak Jendral Soeharto. Beliau dikenal memiliki pembawaan kalem dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya. Sama halnya dengan My Smiling Boy, senyum khas dari salah satu muridku di kelas B Asoka.

Namanya Faisal Munawwar Arif, biasa dipanggil Isal. Perawakannya kecil, lincah dan itu tadi, senyum khas yang selalu ia berikan ke siapa saja. Jika sudah tersenyum, mata sipit membuatnya semakin lucu dan menawan. Tingkahnya yang selalu riang gembira, mulutnya yang tidak pernah berhenti untuk terus berbicara, membuat saya selalu gemas.

Akhir-akhir ini ia senang bermain bersama Ali, sahabatnya di penitipan. Ali adalah teman pertama yang selalu ia cari saat tiba di sekolah. Pernah sekali, Ali izin dan tidak masuk sekolah, senyum nya hilang seharian. Saat belajar dan bermain seperti tidak memiliki gairah. Diam saja, duduk di kursi sambil menekuk dagunya. Ikutan sedih namun terlihat lucu. Tertawa seadanya, seperti hilang separuh jiwanya.

Tibalah keesokan hari, saat Isal tiba di sekolah dan melihat sahabatnya sudah bermain di dalam kelas, ia cepat-cepat membuka sepatu dan berlari ke arah Ali dan langsung memeluknya. Saya yang melihat kejadian itu cukup kaget, padahal baru sehari tidak ketemu. Dan tiba-tiba Isal nyosor menciumi dahi sahabatnya, sontak saya menegur, "Kenapa dicium dahi temannya nak?", Isal menjawab dengan lantang, "Saya sayang sama Ali bu guru, dia teman saya". Terharu dengan persahabatan kedua anak ini.

Sebelum mereka begitu dekat, dulunya Ali dan Isal sering bertengkar. Ali yang lucu suka meledek Isal, mengganggunya sampai marah. Kalau sudah marah, mereka berdua kadang gontok-gontokan. Saya yang berada di tengah-tengah mulai kewalahan menghadapinya. Tetapi percekcokan mereka ala anak-anak, setelah itu tertawa bersama lagi. Sekarang melihat mereka berdua begitu akrab membuatku senang. Pertemanan mereka begitu indah karena saling mendukung satu sama lainnya. Contoh saat makan, Isal kadang membantu Ali untuk membuka tempat makannya. Ketika bermain mereka pun saling melindungi. Ali yang tadinya pendiam jadi aktif seperti anak-anak yang lain. Alhamdulillah.

Pernah suatu ketika, senyuman dari My Smiling Boy meredup sampai berhari-hari. Dia hanya bisa menangis menahan sakit. Rupanya anak bu guru sedang sakit gigi. Wajahnya yang selalu tersenyum berubah menjadi raut kesakitan. Ikutan sedih karena tidak melihat senyuman itu lagi. Celotehannya yang selalu lucu membuat semua guru-guru rindu. Bahkan warga sekolah yang lain pun ikut prihatin. Mereka juga kaget dengan Isal yang berubah drastis.

Lewat kejadian ini saya kembali belajar satu hal. Senyuman itu bisa merubah dunia. Ia bisa mempengaruhi hati yang melihatnya. Bahkan di dalam sebuah hadis pun diriwayatkan "Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah" (HR. TIRMIDZI). Apa susahnya untuk selalu tersenyum, sama sekali tidak merugikan bahkan bisa menambah pahala di sisi Allah SWT.

My Smiling Boy, tetaplah tersenyum seperti hari ini. Dewasa nanti orang akan mengenalmu dengan senyuman itu. Perangai yang baik, sapaan hangat, mata sipitmu akan terus membekas di hati ibu guru sampai kapan pun itu. Ketika suatu saat nanti bertemu lagi, tetap berikan senyuman itu sebagai kenangan masa lalu yang indah, bahwa bu guru pernah ada untukmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post