Apa yang Kamu Ubah

(Tantangan 490/568)

Sarmin dan Ajat ngobrol di warung Mak Inah. Keduanya asik membicarakan satu Suro. Ini sebagai tahun baru Islam yang dikenal satu Muharram. Sarmin sangat kental sekali dengan tradisi Jawa. Dia cerita dari hal klinik sampai kebiasaan raja-raja Jawa dalam memeriahkan tahun baru hijriah. Ajat hanya sesekali menimpali cerita Sarmin.

Mereka membandingkan kemeriahan tahun baru hijriah dengan tahun baru Masehi. "Min, tahun baru hijriah ini berkaitan dengan agama yang kita yakini." jelas Ajat. "Apa yang kita hubungan dengan keyakinan kita?" tanya Sarmin. "Semalam kamu dengar sendiri kan Min di masjid ketika Ustadz mengisahkan tahun baru hijriah?" Ajat mengulang apa yang disampaikan ustadz di masjid. Sang ustadz mengisahkan perjalanan hijrah Rasulullah dengan berbagai rintangan dan perjalanan yang jauh hingga penentuan penghitungan tahun Islam.

Diskusi warung kopi Mak Inah semakin hangat. Terutama Sarmin dan Ajat yang kadang diselingi candaan dan tawa. "Apa yang sudah ubah setiap pergantian tahun?" tanya Sarmin. "Pelan-pelan tapi pasti kita harus berubah. Setiap detik jantung kita berdetak. Semakin berkurang jatah umur kita. Kalau tidak ada perubahan menjadi lebih baik, rugilah kita." Sambil cengar-cengir Sarmin nyeletuk, "Kadang bener juga otaknya Jat pagi ini." Setelah berkomentar langsung pamit Sambil meninggalkan lima puluh ribuan ke Mak Inah. Katanya untuk traktir semua yang ngopi sisanya suruh ambil Mak Inah.

Rabu, 19 Juli 2023