Nurhadi

Lahir Pati, 21 Agustus 1964. Pendidikan MI (SD) 1977, Mts (SMP) 1981, MA (SMA) 1983 ketiganya di Madrasah Darun Najah Margoyoso Pati. S1 Pendidikan Bahasa dan s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kupanggil Paman

Kupanggil Paman

Kupanggil Paman

(Tantangan 502/579)

Bakir dan Cecep sedang jalan-jalan sore itu. Mereka teman satu kelas di SMP dekat rumah Mereka. Sepulang sekolah, berdua ikut naik bola di tanah lapang dekat sekolah. Banyak teman sebayanya bermain di situ. Ada yang main bola, main layang-layang, dan lain-lain.

Penjual es cendol hampir tak absen. Dia selalu nongkrong menjajakan esnya. Anak-anak langganan hampir selalu beli. Bakir kalau beli suka mentraktir teman-temannya. Kadang gantian dengan Cecep. "Paman bikin lima ya," kata Bakir. "Kir, kenapa ya kita kalau beli es kok manggilnya paman?" tanya Cecep.

Sambil bersandar di pohon mangga, Bakir menjawab "Kita jan anak sekolahan, sepatutnya berkata yang sopan kepada orang yang lebih tua. Selain kita lebih akrab." Cecep manggut-manggut mendengar jawaban Bakir. Memang Cecep tahunnya kalau Paman itu saudara adik ibu atau ayah. Penjelasan panjang lebar Bakir, bahwa panggilan Paman selain sopan dan akrab. Meskipun terasa janggal, Cecep mengikuti pikiran Bakri. "Paman lebih enak dari, sebutan Abang." Kata Bakir menutup obrolan.

Senin, 31 Juli 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post