Mengajak Tanpa Kata

(Tantangan 525/602)

Bu Rita salah satu wali murid yang rajin hadir ke sekolah bila ada kegiatan. Beliau bukan hanya ikut kegiatan yang berkaitan dengan belajar putranya. Kegiatan yang tidak perlu bantuan orang tua, seperti merapikan tanaman dan sejenisnya, beliau ikut melibatkan diri. Bahkan keikutsertaannya diikuti orang tua siswa lain.

Suatu saat ada orang tua lain yang ingin mengetahui mengapa putranya sopan dan termasuk siswa yang menempati urutan pertama. Selain itu beberapa ekstrakurikuler yang diikuti ada yang menjadi juara tingkat kotamadya. "Gini Bu Maryam, kalau ibu tanya bagaimana saya menasihati anak saya, hampir tidak pernah. Ngobrol pun yang ringan saja." Kata Bu Rita sambil merapikan tanaman belakang gedung sekolah. Bu Maryam tampak heran mendengar penjelasan Bu Rita.

Sambil ikut merapikan beberapa tanaman bunga yang tidak tegak Bu Maryam agak berisik, "Maaf Bu, gimana rahasianya biar putriku semata wayang bisa seperti putra Ibu." Bu Rita dengan senyum ramah, "Saya lebih banyak memberi contoh. Misalnya untuk rajin membaca, saya membaca buku atau majalah, setelah mengaji. Sewaktu anak-anak sedang menghadapi ujian atau lagi mengerjakan tugas, saya tidak nonton tv atau main hp. Semua itu terlihat oleh anak-anak. Satu lagi, yang saya lakukan adalah mengajak anak-anak untuk lebih rajin tanpa suara." Bu Maryam semakin penasaran, "Saya bingung apa yang Ibu katakan terakhir tadi." Sambung Bu Rita, "Maksud saya, kalau mau mengajak anak-anak lebih rajin shalat, belajar, dan sebagainya, saya pandang mereka ketika tidur. Dalam hati saya ajak,saya ucapkan kata-kata dengan penuh keyakinan." Bu Maryam sambil manggut-manggut dan ingin mencobqnya.

Rabu, 23 Agustus 2023