Mengusap Kepala
Mengusap Kepala
Malik duduk paling depan. Budi dan Rais juga berada di posisi yang sama dengan Malik. Ketiganya mendapat tugas untuk adzan pertama, adzan kedua, dan iqomat. Itu yang dibicarakan di sekolah mereka. Setiap Jum'at tiap-tiap kelas.
Khutbah kali ini mengulas tentang menyayangi anak yatim. Ulasan yang singkat padat dan penuh makna. Maklum kadang khutbah agak panjang sedikit, tampaknya mereka gelisah. "Sebagian masyarakat menganggap 10 Muharram adalah lebaran anak yatim. Ini momen yang tepat sebagai awal menyayangi anak-anak yatim. Sebenarnya bukan dipusatkan pada bulan Muharram saja. Sepatutnya sepanjang tahun pembuatan menyayangi anak yatim." begitu kata khatib. Khatib mengajak para jamaah untuk berempati dan rasa kasih sayang kepada anak yatim.
Rupanya Malik dari pertengahan khutbah cengar-cengir. Cuma dia tahan bicara karena sebelum khutbah sudah diingatkan oleh guru kesiswaan supaya tidak bercanda. "Kenapa Lik kamu tadi tersenyum waktu khatib berkhutbah?" tanya Pak Danu. "Ya Pak, inget waktu kepala saya dielus-elus Pak Karim setahun yang lalu ketika 10 Muharram ada santunan anak yatim." jawab Malik. "Memang kenapa, kamu sampai tersenyum?" usut Pak Danu. "Ya Pak. Tadi ketika khatib bilang mengelus kepala, saya ingat Pak Karim menyangka saya anak yatim padahal waktu ada santunan saya dilibatkan menjadi panitia membantu ayah saya sebagai ketua panitia"
Jumat, 28 Juli 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar