Tiga I

(Tantangan 663)

Seusai penilaian harian tiga, anak-anak diajak untuk mendiskusikan hasil mereka mengapa jawaban tidak sesuai. Hampir semua penasaran mengapa jawaban soal yang dikerjakan yakin betul ternyata salah.

Setelah seluruh kelas hadir, Pak Guru mengajak untuk merefleksi diri mengapa masih kurang hati-hati. Bahkan terkesan ceroboh dalam mengerjakan soal-soal ujian. “Anak-anak, coba kita merenung sejenak. Mengapa kita sering lupa. Belajar tidak konsentrasi. Terbuai dengan game di hp bahkan sulit melepas hp.” kata Pak Guru. Anak-anak tampak serius. Hal itu yang menjadi kenyataan mereka hampir setiap hari. “Ada hal-hal yang tertinggal sehingga kita mudah gagal. Coba anak-anak yang hebat ada tiga i yang perlu kita lakukan. Pertama syukuri, apapun yang diberikan kepada kita harus disyukuri. Kedua, jalani saja tidak banyak mikir. Bila Bapak/ibu Guru memberi tugas atau memberi perintah lakukan saja. Begitu juga orang tua kita. Ketiga, nikmati apa yang ada pada diri kita atau apa yang kita peroleh. Jauhkan pandangan kita terhadap keberhasilan orang lain yang disertai rasa iri dan dengki.” jelas Pak Guru.

Meskipun seolah-olah pelajaran hidup ini untuk orang dewasa, mereka sangat menikmati. Sentuhan hati yang dalam perlu ditanamkan sejak kecil. Hal itu perlu dilakukan supaya hati mereka tidak gersang perasaan. Rasa syukur, sabar menjalani, dan dapat menikmati atas pemberian Tuhan berupa apapun, baik positif maupun negatif adalah pelajaran berharga tiada tara. “Terima kasih Pak, semoga kami dapat menjalankan dengan baik.” kata Rudi.

Senin, 23 Oktober 2023