Ujian Kenikmatan
Ujian Kenikmatan
(Tantangan 479/557)
Jumat pagi acara salah satu stasiun tv menayangkan dai kondang. Beliau mengisi acara melalui zoom dari negaranya jauh. Beliau sedang melaksanakan ibadah haji. Namun tidak mengurangi mutu tayangan. Memang kadang putus nyambung karena jaringan internet. Di dalam negeri pun kadang putus nyambung.
Beliau memulai paparannya tentang ujian hidup. "Hadirin dan pemirsa, kita kadang sering istigfar dan mengingat Allah ketika dilanda bencana atau terjadi bencana. Jarang sekali ketika dalam keadaan lapang atau mendapat kenikmatan ingat Allah. Keduanya bedanya tak seberapa." Begitu kira-kira yang disampaikan sesuai dengan daya ingat saya pagi ini. Saya tidak mencatat. Tapi intinya kudapat.
Baik dalam keadaan sempit maupun lapang harus selalu beristirahat, berdoa, dan ingat selalu kepada Allah s.w.t. Ini yang kutanamkan dalam diri. Setelah usai acara tausiah subuh saya teringat candaan seorang tokoh. Beliau memuji sopir bus kota yang ugal-ugalan yang masuk surga. "Apa penyabnya?" Kata tokoh tersebut. "Karena ngebut, banyak penumpang khawatir tabrakan, banyak yang istigfar" imbuhnya. Itulah kebanyakan orang ingat Tuhan ketika dalam bahaya. Padahal dalam keadaan tidak bahaya pun itu termasuk ujian. Lebih baik dibawa senang dan terasa lapang tetapi selalu ingat Tuhan.
Jumat, 07 Juli 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar