Nurhaimi

Seorang guru SD, yang bercita-cita menjadi triliyuner. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGAPA 'HANDMADE' MAHAL?
Foto koleksi Zettu

MENGAPA 'HANDMADE' MAHAL?

Seringkali banyak orang awam menilai rendah untuk harga jual kerajinan tangan (handmade). Terutama untuk jenis asesoris. Seperti asesoris pakaian, jilbab (bros), maupun asesoris seperti gelang, kalung, dan lain sebagainya. Mengapa benda-benda tersebut sering ditawar dengan harga rendah saat dijual? Ternyata, banyak pembeli hanya menilai bahan pembuat yang digunakan untuk sebuah kerajinan tangan. Sedangkan proses pembuatan atau pengolahan, ide, dan seni yang terkandung di benda tersebut, tidak diperhitungkan pembeli.

Sebuah kerajinan tangan, sudah tentu dibuat dengan hampir 100 persen pengerjaannya menggunakan tangan. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu benda, lebih lama jika dikerjakan dengan mesin. Begitu juga dengan jumlah produk yang dihasilkan. Tentu tidak sebanyak buatan mesin.

Lalu, dimana letak mahal sebuah produk 'handmade'? Ada beberapa faktor, diantaranya adalah:

1. Ide

Memikirkan dan merancang sebuah produk, membutuhkan waktu. Segala kemungkinan dipikirkan terhadap produk tersebut. Terkadang beberapa konsep bermunculan untuk sebuah produk. Maka diperlukan pertimbangan dalam menentukan konsep yang akan dibuat.

2. Proses pembuatan

Banyak hal yang dialami oleh pengrajin saat berada di tahap ini. Kegagalan, pengulangan pengerjaan, memadu padankan bahan, membongkar pasang, adalah hal yang harus dilalui pengrajin.

3. Nilai seni

Inilah sebenarnya yang dijual oleh pengrajin. Sama dengan ide. Setiap benda kerajinan tangan pasti mempunyai nilai seni, meski sedikit. Tidak hanya seni di segi bentuk dan proporsi produk. Yang lebih utama adalah seni dalam mengolahnya. Seni keuletan, kegigihan, pemecahan masalah, keindahan, dan pantang menyerah sang pengrajin. Terkadang, ada 'cinta' yang dititipkan atau diselipkan pengrajin terhadap karyanya.

Masyarakat Indonesia perlu diedukasi tentang barang handmade ini. Terutama dalam mengapresiasi produk saat dijual oleh si pengrajin. Jika orang awam memandang bahan sebagai patokan nilai jual sehingga harganya dibayar murah, maka sebaliknya orang modern memandang seni dan proses sebagai indikator nilai jual.

Maka, anda termasuk yang awam atau modern?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post