Nur Handayani

Guru BK SMA Negeri 9 Yogyakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERMAIN DAUN ECO DI RUMAH SAJA

BERMAIN DAUN ECO DI RUMAH SAJA

 

#TantanganMenulisGurusiana Hari Ke-110

 

Malam makin larut, hari ini saya belum setor tulisan untuk Gurusiana. Sambil menunggu ecoprint yang sedang dikukus, saya mencoba menuliskan sekilas tentang eco mengeco, juga tentang daun yang menjadi andalan utama ecoprint.

 

Selama masa pandemi Covid-19 ini kita harus di rumah saja, bekerja dan belajar dari rumah. Masa pembelajaran jarak jauh di DIY atau secara daring diperpanjang melalui  Surat Edaran Gubernur DIY  terhitung sejak 21 Maret 2020 dan diperpanjang hingga Mei 2020.

 

Ada beberapa kegiatan yang saya lakukan ketika di rumah saja. Belajar dan bekerja dari rumah, antara lain:

1.    Mengadakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) melalui WhatsApp Group.

2.    Mengadakan KBM melalui google classrom (GC) sesuai jadwal yang sudah dibuat.

3.    Rutin setiap hari menulis artikel di blog https://nurhandayani.gurusiana.id

4.    Shalat Taraweh, tadarus Al Quran, dan kajian agama melalui jejaring sosial

5.    Membuat karya batik ecoprint dengan pewarna alami.

 

Kegiatan membuat kain batik ecoprint ini sangat menyenangkan. Ecoprint berasal dari kata eco, kepanjangan dari ekosistem (alam) dan print yang artinya mencetak. Batik ini dibuat dengan cara mencetak dengan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar sebagai kain, pewarna, maupun pembuat pola motif. Bahan yang digunakan berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting.

 

Ecoprint dapat mengolah bahan alami menjadi kerajinan seperti tas, kain, syal, baju, kemeja, tempat tissue, dompet, dan sejenisnya. Langkah pembuatan ecoprint diawali dengan pengolahan kain atau mordanting yaitu perendaman kain menggunakan air tawas sehari. Proses mordanting ini untuk mempertahankan warna bahan atau kain dan membuka pori-pori agar motif tercetak dengan sempurna.

 

Selanjutnya proses treatment daun, dengan merendam daun pada cairan cuka dan air. Lalu diangin-anginkan. Kemudian dilanjut pencetakan dengan cara merentangkan kain setengah basah kemudian daun yang telah dipilih, ditata sedemikian rupa. Kemudian kain digulung pada selang plastik dengan mempertahankan posisi daun agar tidak bergeser. Setelah itu diikat kencang. Tahapan selanjutnya adalah pengukusan selama 2 jam. Pengukusan ini bertujuan agar warna dasar daun keluar. Nah, malam ini saya menunggu pengukusan kain yang sudah diikat kencang. Daun apa saja yang saya gunakan untuk meng-eco malam ini ? Daun jati, daun lanang, daun jarak kepyar, daun pakis, dan bunga waru. Daun ini saya peroleh dari memetik di kebun depan rumah dan di kebun tetangga, dengan terlebih dahulu meminta ijin kepada pemiliknya. Biar menjadi kain yang berkah.

 

Setelah proses pengukusan selesai, biarkan gulungan kain menjadi dingin. Kemudian kain dibuka, dibersihkan dari sisa-sisa daun yang menempel di kain. Taraa.. motif sudah tercetak di kain. Bagi para peng-eco akan selalu terjadi kejutan pada tahap ini karena warna, motif tidak selalu sama dengan apa yang dibayangkan sebelumnya. Di sinilah letak seni dan keunikan ecoprint, karena baik warna maupun motif tidak bisa diulang sekalipun bahan dan proses pembuatan sama.

 

Proses terakhir adalah fiksasi dilakukan dengan merendam kain dengan air tawas dengan tujuan mengikat motif dan warna agar tidak luntur. Lalu jemur kain di tempat teduh, tanpa terkena sinar matahari. Kain siap untuk diproses selanjutnya. Kain ecoprint ini bila dijual harganya lumayan. Untuk kain katun primisima bisa dijual 300 ribu dan  kain sutra bisa dijual 1 juta lebih.

Beraktifitas di rumah saja sambil mendapatkan tambahan penghasilan tentu sangat menyenangkan.

 

Biodata Penulis :

Nama lengkap Penulis Dra. Nur Handayani, M.SI. Lahir di Kota Yogyakarta pada tanggal 8 Juli 1967. Penulis sebagai guru BK di SMA Negeri 9 Yogyakarta (tahun 2002 – sampai sekarang). Sebelumnya menjadi guru BK di SMA Negeri 1 Kalasan Sleman (tahun 1993 – 2002). Penulis dapat dihubungi melalui WA 0818673882 dan e-mail [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren bu motif2nya natural

04 May
Balas

Iya bund.. Ciri ecoprint memang kalem dg warna alami. Maturnuwun.

04 May

Mirip sablon ya Bu.

31 May
Balas



search

New Post