#TantanganMenulisGurusiana Hari Ke-216

Gowes pagi tadi bersama keluarga Gang Talok berjalan sangat mengesankan karena sekaligus memperingati 75 tahun Dirgahayu Republik Indonesia. Lokasi tujuan gowes adalah di desa Potorono. Sekitar 7 Km dari tempat tinggal Warga Gang Talok. Berangkat dari Gang Talok pukul 06.00 WIB dan 20 menit kemudian sudah sampai ke Embung Desa Potorono.

Wana desa dan telaga desa Potorono adalah telaga/embung/danau buatan yang dibangun tahun 2017 dibiayai oleh pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Telaga Potorono awal mulanya digunakan bagi ketersediaan air di musim kemarau di daerah Potorono.

Sebelum dibangun embung, Desa Potorono sering mengalami sumur kering saat musim kemarau. Hal itu menginisiatif Desa Potorono untuk membangun sebuah embung yang berfungsi untuk menampung air hujan. Rupanya saat mengeruk tanah, muncul mata air yang kemudian mengisi embung dan kini sumur di Desa Potorono tidak mengalami kekeringan.

Selain diperuntukkan sebagai telaga, telaga desa Potorono juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata alternatif yang menarik. Disediakan dekat embung untuk leyeh-leyeh atau makan-makan beberapa gazebo. Sambil memesan nasi pecel, warga Gang Talok yang membawa anak-anak diajak untuk melihat dan memberi makan ikan nila yang dipelihara di embung itu. Pakan ikan juga sudah disediakan dan bisa dibeli dengan harga seribu atau dua ribu rupiah.

Pukul 08.00 warga Gang Talok Kembali ke rumah, tak lupa berselfie ria untuk dokumentasi . Kami hanya membayar parkir, tanpa membayar tiket masuk. Wisata sehat yang murah meriah dan guyup.

Merdeka !!

Sumber Foto: Ig Talaga Slakan Potorono